Chapter 5

2.3K 250 30
                                    

warning

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

warning...
typo bertebaran...

Revisi setelah selesai FF nya

selamat membaca ya...
.
.
.
.

"Sungguh Wang Yibo, menyingkirlah, kalau tidak kau akan menyesal."

"Lebih menyesal dibanding dua belas tahun lalu, ketika kau menyadari kesalahan yang kau perbuat karena menikahi seorang keparat miskin? Oh, aku lupa, seorang keparat sepertiku sekarang tidak terlalu buruk karena sudah punya uang dan kaya, bukan?"

Sesaat pandangan mata Xiao Zhan menjadi kabur, ketika perkataan yang penuh dengan nada kegetiran itu memukulnya.

Xiao Zhan mengerjapkan mata menahan keluarnya air mata kemarahan dan sakit hati yang menggenang dipelupuk matanya.

"Brengsek, pergilah kau ke neraka!"

"Tidak, terima kasih, aku sudah pernah kesana sekali gara - gara kau. Dan aku tidak mau ke sana lagi. Sebenarnya, karena kau sekarang sedang hamil, aku -----"

Guncangan akibat perkataan pria itu menghantam Xiao Zhan dengan telak, dan segera diikuti munculnya rasa mual lagi.

Xiao Zhan mencoba menyumbat mulutnya dengan satu tangan, dan dengan tangan lainnya ia mendorong pria itu untuk mencari jalan.

Wang Yibo memegang bahu Xiao Zhan dan membalikkan tubuhnya untuk berhadapan muka dengannya. Tapi terlambat....

Xiao Zhan memuntahi sepatu mahal yang dikenakan oleh Wang Yibo...

(😂😂😂😂, nggak papa ya bo, kan banyak sepatu mahal)

Terpana, Yibo berdiri terpaku selama beberapa detik. (😂😂😂)

Sambil menahan kemarahan yang bergejolak di dirinya karena penolakan Xiao Zhan, ia memperhatikan wajah pria cantik didepannya ini yang pusat pasi seperti kertas dengan bulir - bulir keringat dikeningnya.

"Maafkan aku," gumam Xiao Zhan dengan ekspresi ketakutan yang terpancar dari wajah pucatnya, sebelum ia melepaskan diri dan lari.

"Bunny, tunggu," Yibo berseru mengikuti Xiao Zhan dari belakang.

Ia tersentak berhenti ketika pintu kamar mandi ditutup dengan keras, hampir saja mengenai hidungnya.

Ia menggedor pintu dengan tinjunya.

"Xiao Zhan!"

"Pergilah!"

Tidak akan. Xuanlu tidak bercerita kepadanya bahwa Xiao Zhan sakit. Xiao Zhan tidak pernah sakit----sejauh yang diingatnya.

Bahkan semasa kehamilan singkatnya beberapa tahun lalu, dia tidak begitu menderita kecuali rasa mual selama satu jam. Dia tidak pernah sakit seharipun---hingga dia keguguran.

Tiba - tiba muncul pikiran akan kemungkinan Xiaozhan dan bayinya dalam keadaan bahaya, membuat darah di dalam nadi Yibo membeku. Sialan! Ia seharusnya tidak menyerang Xiaozhan dengan cara seperti itu.

LOVING YOU | Yizhan (MPREG) | SlowupWhere stories live. Discover now