Chapter 6

2.4K 245 13
                                    

warning

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
warning...
typo bertebaran...

Revisi setelah selesai FF nya

selamat membaca ya...
.
.
.
.

Mata coklat wanita itu berbinar seakan - akan mau berkata....

"KENA KAU."

"Bukankah menarik bahwa kau mengira aku sedang membicarakan Xiao Zhan?"

Yibo memaki, merasa jengkel pada dirinya maupun kepada Xuan Lu.

"Aku sedang membicarakan bayi. Lebih tepatnya, bayimu." Ekspresinya menjadi tenang. "Aku teringat betapa hancur dirimu ketika....ketika Xiaozhan keguguran. Aku tau betapa kau menginginkan bayi itu, kau sangat berharap untuk bisa menjadi seorang ayah."

Rasa sakit mengiris hati Wang Yibo, mengingat hari yang menakutkan itu ketika Xiaozhan mengatakan kepadanya bahwa ia kehilangan bayinya, bayi mungilnya yang tak pernah mempunyai kesempatan untuk bertahan hidup.

"Jangan mengungkit hal itu lagi XuanLu."

Xuan Lu mengulurkan tangan menyentuhnya.

"Entah mengapa, nasip telah mengambil anakmu dari kau dan Xiaozhan, Yibo. Tak ada sesuatu pun yang dapat merubahnya. Tapi tidakkah kau sadar? Bila kau membantu Xiaozhan sekarang, ini merupakan kesempatan kedua bagi kalian."

Kenangan itu merasuki pikirannya, Yibo menarik tangannya. "Tak ada kesempatan kedua, XuanLu."

Dahi Xuan Lu berkerut. "Hati - hati Yibo. Kau mulai kedengaran seperti kakakku. Aku tidak suka melihatmu berakhir seperti Xiao Feng. Walaupun dia mendapatkan segalanya, dia pria yang tidak bahagia dan kesepian sampai meninggal."

"Aku sama sekali tidak seperti dia."kata Yibo ketus, merasa tersinggung karena disamakan dengan pria yang pernah dikaguminya dan yang restunya begitu diperjuangkannya, pria yang pernah menjadi atasannya, dan dalam waktu singkat menjadi ayah mertuanya.

Pria yang begitu dibencinya sampai - sampai ia menghabiskan dua belas tahun terakhir untuk bekerja keras seperti orang gila, hanya untuk membuktikan betapa kelirunya Xiao Feng tentang dirinya.

"Kau yakin? Sekarang kau kaya raya dan sukses sesuai sumpahmu tapi aku tidak melihat itu membuatmu bahagia."

"Aku bahagia."

"Kalau begitu kenapa kau masih tetap sendiri? Dan mengapa dalam semua berita aku melihatmu menggandeng wanita cantik bergantian, tapi senyum di bibirmu tidak sampai ke matamu? Walaupun dibalik dosa - dosa kakakku, dia setidaknya masih memiliki XiaoZhan. Xiaozhan bagian terbaik dari dirinya dan berharga seratus kali lipat dari semua permatanya yang tak ternilai itu. Xiaozhan membawa cinta dan tawa dalam hidup Xiao Feng, dan kini setelah dia meninggal, Xiaozhan-lah yang meneruskan warisannya."

LOVING YOU | Yizhan (MPREG) | SlowupWhere stories live. Discover now