6

164 134 137
                                    

Bertahanlah jika kamu betah
Pergilah jika kamu resah

~~~

Stephani memilih untuk pergi ke kasur daripada hatinya makin ga karuan karena ulah Jeno. Dirinya berbaring menghadap jendela membelakangi Jeno, ia tak ingin Jeno tau bahwa pipinya sekarang sudah seperti kepiting rebus.

Jeno semakin merasa gemas melihat Stephani yang salah tingkah seperti itu. Ia pun mengikuti perempuan itu berbaring dikasur. Jeno memeluk Stephani dari belakang.

"Gue gatau kenapa rasanya nyaman banget ada di samping lo Steff"

Stephani tidak ingin menjawab, jantung nya benar-benar seperti rollercoaster karena ulah Jeno yang tidak pernah terduga.

"Jangan jauh-jauh dari gue Steff"

"Gue ga kemana-mana Jeno"

"Gue gamau jauh dari lo Steff"

Dirinya benar-benar bingung. Ia senang dekat dengan Jeno, dirinya pun tak bisa berbohong bahwa ia nyaman berada didekat Jeno, ia juga menyadari bahwa hatinya mulai menaruh rasa pada Jeno. Tapi ia takut untuk mengakui itu, ia takut apabila Jeno menyakitinya seperti Justin, ia takut hatinya akan patah kembali.

"Steff lo tidur? "

"Ga Jen"

HP Jeno bergetar, ia pun mengecek siapa ulah dari bergetarnya HP itu.

Tuan Lee
Dimana kamu? Bukannya belajar malah keluyuran. Pulang!!!

Jeno selalu dituntut untuk menjadi sempurna oleh kedua orangtuanya, agar mereka tidak malu punya anak yang tidak berprestasi. Dulu ia selalu menuruti apapun keinginan orangtuanya, tapi semenjak ia kehilangan adik perempuannya dirinya memutuskan untuk hidup sesuai keinginannya. Jeno sudah muak dengan segala keinginan orangtua itu.

Jeno menyimpan kembali HPnya, lalu melanjutkan memeluk Stephani untuk tidur.

"Tidur Steff"

"Iya Jen"

Tuan Lee's Calling...

"Angkat aja Jeno" titah Stephani

"Halo"

"Dimana kamu?! "

"Bukan urusan ayah"

"Dimana kamu Jeno?! "

"Sudah ku bilang bukan urusan ayah!"

"Cepat pulang, waktunya untuk belajar bukan keluyuran"

"Tidak mau"

"Berkumpul dengan anak-anak tak tau diri itu lagi? "

"Mereka sahabat Jeno ayah, tidak usah ikut campur urusanku"

"Jeno!! "

"Sudah aku tutup"

Jeno kembali memeluk Stephani. Stephani yang mendengar itu hanya bisa mengelus tangan Jeno, ia tak ingin bertanya biar Jeno sendiri yang bercerita kepadanya.

Semua Tentang Kamu | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang