Jangan lupa bersyukur ^.^
Jangan lupa vote dan coment yaa •̀ᴗ-
•
•
Happy Reading.______________________________
Jangan seperti pelangi
Indah namun sesaat.~~~
"Aku kangen Jen"
"Gak penting gue tutup"
"Tunggu Jen!"
"Apa lagi?"
"Kamu dimana? Kita ketemu ya"
"Gak bisa, gue tutup"
Jeno menutup telepon itu secara sepihak, tak peduli suara perempuan itu yang teriak meminta untuk tidak dimatikan.
Jeno memijat pelipis dikepalanya, ia tak pernah menyangka bahwa perempuan itu akan menghubunginya setelah sekian lama.
Tak ingin ambil pusing, Jeno kembali memasuki rumah Stephani. Melanjutkan makannya yang sempat tertunda.
"Siapa Jen?" Tanya Stephani.
"Temen Steff" jawab Jeno seraya tersenyum. Stephani mengangguk paham dan melanjutkan makannya.
•••
Stephani terbangun dari tidurnya, melihat jam yang menggantung di dinding menunjukkan pukul 10.00. Beranjak dari kasurnya lalu duduk di pinggir kasur.
"Kenapa Jeno ga bangunin sih" gerutu Stephani karena melihat Jeno tidak ada disampingnya.
Gadis itu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, mencuci mukanya lalu menggosok gigi.
"Udah bangun Phani" ujar Lucy yang tengah menyiapkan makanan.
"Iya ma. Jeno mana ma?" tanya Stephani.
"Di taman sama ayah lagi ngobrol" Stephani mengangguk menanggapi ucapan sang mama.
"Ada yang mau dibantu ga ma?"
"Anterin aja ini ke ayah" Lucy memberikan 2 gelas yang berisi camellia tea. Stephani pun menerimanya dan membawa gelas itu ke taman.
Terlihat dua orang laki-laki yang asik berbicara berseling dengan tawa mereka. Mencerminkan bak seorang ayah dan anak yang sangat dekat. Bibir mungil itu terangkat manis, bahagia karena kekasihnya dapat merasakan hangatnya kasih sayang orang tua walaupun bukan dari kedua orang tuanya.
"Nih camellia tea dari mama" ucap Stephani sembari menyimpan gelas yang sebelumnya ia pegang di atas meja. Dirinya ikut mendudukkan bokongnya di kursi kayu itu. Indahnya pemandangan taman juga sejuknya udara dingin menemani mereka bertiga.
"Udah bangun sayang" ujar Ernald.
"Kenapa ga dibangunin sih, kan malu bangun paling akhir" gerutu Stephani membuat kedua laki-laki itu terkekeh.
"Kasian kamu keliatan capek banget" sahut Jeno.
"Mama sama ayah mau ke supermarket buat beli bahan makanan nanti malem" ujar Lucy yang menghampiri mereka.
"Kalau mau kemana-mana kunci pintu ya Phan" tutur Ernald sembari berdiri meninggalkan mereka.
"Phani mau pergi buat beli perhiasan pohon natal ya yah" ujar Stephani karena melihat Ernald yang masih dekat dengan tempat duduk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Kamu | Lee Jeno
Fiksi Penggemar[FOLLOW YA BIAR WAKTU UPDATE GA KETINGGALAN^^] "Dan saat kamu rindu aku tapi aku gabisa ada disamping kamu. Tatap langit, keluarin semuanya. Dan langit akan nyampein itu ke aku" -Jeno All pict from : Pinterest ©️byyyy__q, 2021