11

105 72 97
                                    

Jangan lupa Vote dan Coment^^


Happy Reading.

_________________________________________________

Karena hati tak pernah salah kepada siapa ia harus mencintai.


~~~


Kini Stephani dan Jeno tengah dalam perjalanan. Bahkan dirinya tak tau kemana Jeno membawanya. Laki-laki itu hanya mengatakan untuk ikut dengannya.

Mobil terparkir dihalaman parkir rumah abu. Stephani terheran untuk apa dirinya dibawa kesini. Siapa yang akan Jeno kunjungi. Bukankah orang tuanya masih ada?

Banyak pertanyaan dalam otak Stephani yang ingin ditanyakan pada kekasihnya. Tetapi ia memilih diam karena dirinya tau Jeno akan menceritakannya.

"Ayo Steff" Jeno menggenggam tangan Stephani berjalan masuk menuju rumah abu itu.

Terpampang nama Lee Jenna di kotak yang ditutupi kaca. Terdapat juga foto Jeno dengan perempuan yang ia tak kenali. Stephani menatap laki-laki itu, menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Itu adik aku Steff"
Dahi Stephani berkerut, ia bingung kenapa dirinya baru tau jika Jeno memiliki adik.

"Dia meninggal tahun kemarin tepat ditanggal yang sama hari ini." lanjutnya.

"Aku tunggu luar ya Jen, kamu pasti butuh waktu untuk sendiri" ucap Stephani seraya tersenyum pada Jeno.

Stephani berjalan menuju pintu keluar. Dirinya memilih untuk menunggu Jeno di dalam mobil. Mungkin dirinya kecewa karena Jeno tidak pernah menceritakan ini kepadanya. Tapi ia mencoba mengerti, karena Jeno pasti punya alasan untuk itu.

"De, gimana disana?" ucap Jeno menahan tangis.

"Maafin kakak baru dateng sekarang. Kakak mau ngenalin dia ke ade. Ade suka kan? Dia orangnya baik" tangis Jeno pecah. Dirinya benar-benar rindu akan sosok malaikat kecilnya ini.

"Maafin kakak karena ga bisa jaga kamu. Kakak rindu de, kakak ingin peluk ade."

Sudah 15 menit dirinya menunggu Jeno tetapi laki-laki itu belum juga keluar. Tapi dirinya tidak bisa apa-apa. Mungkin Jeno memang butuh itu.

Injunn
Phan, udah sampe tempat itu kan?

Stephani
Tempat itu? Rumah abu maksud lo?

Injunn
Iyaa, berarti udah ya. Nanti selesai itu langsung ke markas ya. Gue sm yang lain udah disini.

Stephani
Iyaa. Tapi kenapa kalian ga pernah cerita ini ke gue

Injunn
Maaf Phan, biar Jeno aja yang cerita ya. Gue harap lo bisa ngerti.

Stephani mendesah, dirinya harus menunggu berapa lama lagi. Bukan tak mengerti, ia hanya ingin tau semuanya. Mengapa Jeno yang menyembunyikan ini semua, mengapa perempuan itu bisa pergi. Semua pertanyaan diotaknya butuh jawaban segera.

Terlihat Jeno yang keluar dari rumah itu. Ia menghampiri mobilnya dan membuka pintu kursi Stephani.
"Ngobrol disitu aja Steff" ujar Jeno seraya menunjuk kursi yang dekat dengan mobilnya.

Jeno pergi lebih dulu, diikuti oleh Stephani.
Menepuk pinggiran kursi yang kosong untuk mempersilahkan Stephani duduk.

Semua Tentang Kamu | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang