Ceritanya ngebosenin yaa?
Maaf karena ceritanya garing.
Aku bakal usahain yang terbaik.
Makasih kalian masih nyempetin baca cerita aku:)
Coment dan votenya jangan lupa^^•
•
Happy Reading.
_______________________________Kamu memang ga sempurna, tapi aku bahagia
-Stephani-
~~~
Kini mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju salah satu Mall. Mengingat teman-temannya yang meminta dibawakan oleh-oleh mengharuskan mereka pergi. Sebenarnya bukan hanya untuk teman-temannya, ia pun ingin membeli beberapa barang untuk dibawa ke Korea.
Sang ayah dengan baik meminjamkan mobilnya untuk ia dan Jeno pakai. Berkeliling-keliling menikmati hari yang cerah ini.
"Steff aku seneng bisa ketemu ayah sama mama kamu" ujar Jeno yang dibalas dengan senyuman oleh Stephani.
"Mereka baik, beda sama orang tua aku" lanjutnya.
"Jen... "
"Ternyata rasanya gini ya punya ortu yang pengertian, baik sama anaknya" potong Jeno
Stephani tak tau harus bagaimana, ia memilih diam karena takut salah bicara. Menggenggam tangan lelaki itu cara yang baik untuk memberinya dukungan, memberinya kekuatan bahwa ada ia yang selalu berada disampingnya.
Jeno sudah tak peduli pada orang tuanya. Ia tak ingin menaruh harap pada pasangan suami istri itu, adiknya yang meninggal dengan tiba-tiba pun tidak membuat mereka berubah. Mengharapkan sesuatu dari mereka hanya akan membuat dirinya terluka.
Dari finansial memang Jeno sangat terpenuhi, rumah besar, mobil bagus, uang yang selalu orang tua kirim padanya, barang-barang dengan merk terkenal. Tetapi sejujurnya jika ia dapat memilih, ia akan memilih kedua orang tuanya daripada kekayaan. Ia tak masalah jika dari keluarga tidak mampu selagi orang tuanya dapat memberikan perhatian padanya.
Tuntutan dari mereka kadang membuat Jeno jengah. Dirinya harus belajar terus-menerus, harus selalu berada dalam peringkat tinggi, harus selalu aktif. Terkadang juga dirinya merasa iri pada teman-temannya yang selalu diperhatikan oleh orang tuanya. Haechan yang tidak dimarahi jika tidak belajar ataupun nilai ujian yang jelek. Seandainya ia memiliki keluarga seperti itu, mungkin ia akan merasa sangat bahagia. Seandainya.
Jeno memakirkan mobilnya lalu mereka berjalan untuk memasuki Mall itu. Banyak sekali barang dagangan, mulai dari makeup, baju, sepatu, tas, ada juga berbagai macam restoran.
1 jam lebih sudah mereka mengelilingi Mall itu mencari barang untuk teman-temannya di Korea. Kini mereka tengah beristirahat di restoran untuk mengisi perut mereka. Terlihat di samping Stephani penuh dengan paper bag berisikan oleh-oleh untuk temannya.
"Kesini dulu Steff" ujar Jeno seraya menarik tangan Stephani untuk mengikutinya menuju tempat perhiasan.
"Mau apa Jen kesini?" tanya Stephani tetapi diabaikan oleh Jeno
"Kak boleh liat kalung ini dan gelang ini?" tanya Jeno yang diberi anggukan oleh pegawai. Ia mengambil barang yang dimaksud oleh Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Kamu | Lee Jeno
Fanfiction[FOLLOW YA BIAR WAKTU UPDATE GA KETINGGALAN^^] "Dan saat kamu rindu aku tapi aku gabisa ada disamping kamu. Tatap langit, keluarin semuanya. Dan langit akan nyampein itu ke aku" -Jeno All pict from : Pinterest ©️byyyy__q, 2021