“jisu gue mau coba susulin kyungho, moderator lo abil alih ya” seru chihoon.
“siap bang” balas jisu.
“jangan ngintip!” peringat chihoon.
“kalo melotot?”
“mata lo gue colok” balas chihoon galak.
“anjim ampun bang jago” ucap jisu.
“ngilu anjing” umpat jeyou, yang takut sendiri membayangkannya.
“malam tiba hihi hihi~!” seru jisu.
“ga usah gitu jing” kesal woonggi yang sebenarnya ia takut.
“mafia tulis nama target di sticky note merah!” seru jisu.
“udah? kalo ga ada jawaban gue anggap udah selesai” lanjut jisu tidak lama kemudian.
“sekarang giliran pak pulisi pak pulisi!” ujar jisu.
“udah belum pak? kalo ga jawab berarti udah.”
“terakhir yok dokter, pilih siapa tulis di sticky note blue” jisu kembali melanjutkan
“udah? kalo ga jawab gue anggap udah selesai.”
“kukuruyuk,” ucap jisu menirukan ayam yang berkokok dipagi hari.
“pagi tiba~!”
betapa terkejut mereka setelah membuka matanya. bukan dikagetkan dengan korban mafia yang selalu tak terduga, namun dikagetkan dengan salah satu dari mereka yang tidak ada disini.
“bang chanhyuk kemanaaa?”
“lah anjir gue baru sadar!” seru donggeon.
“bang chihoon sama kyungho kok ga balik-balik?” tanya woonggi takut.
“gini deh kalian yang polisi, mafia, dokter kan ada kesempatan buka mata nah pas kalian buka mata masih ada bang chanhyuk ga?”
“nah good jerome!” seru jeyou.
“berarti udahan?” tanya woonggi.
“iya lah udah kaya gini lo masih mau main!” jawab jeyou galak.
“bisa aja bang chanhyuk cuma ke toilet kaya kyungho atau nyusulin mereka berdua” ujar woonggi polos.
“ga mungkin, pasti dia bilang kaya bang chihoon tadi” kali ini jaeyun yang menjawab.
“nah kan berarti.. arghh!” seru donggeon kesal karena terlalu takut menghadapi kenyataan bahwa chan tidak pergi ke toilet menyusul chihoon dan kyungho.
“eh sumpah ya kenapa sih bercandanya gini, ga lucu anjir” ujar jeyou.
“gue mafia..” ungkap jaeyun, jujur semua terkejut namun tidak ada yang lebih penting dari chan.
“waktu gue buka mata gue berani sumpah bang chanhyuk masih duduk deket jisu sama bang donggeon” lanjutnya.
“udah gue duga sih lo mafianya” ujar jisu tiba-tiba.
“maaf g-gue dokter.. waktu buka mata gue langsung liat jerome dan nulis nama jerome di sticky note” kali ini donggeon ikut mengungkap dirinya.
“gue emang bodoh ga sempet liat ke sekeliling” ucap donggeon merutuki kebodohan dirinya.
“polisi?” tanya jisu menatap teman-temannya yang tersisa.
“unggi beneran warga biasa” ungkap woonggi.
“gue juga”
“gua juga warga biasa”
“gue juga warga biasa anjir” kata jisu.
“terus sekarang gimana?” tanya woonggi suaranya sudah mulai berubah seperti orang yang hendak menangis.
“chihoon pasti tau semua, jadi kita cari tau dulu kemana chihoon” ujar donggeon.
“arghh kenapa jadi gini sih!” seru jeyou kesal benar-benar kesal tapi pemuda kim itu tidak tahu harus melampiaskannya pada siapa.
“mending kita kasih tau minsu dulu ga sih?”
“lah iya ya, minsu kok belom pulang njir?” sahut jaeyun.
“kan! emang kim minsu!” bentak jeyou, lalu mengambil ponselnya dan menghubungi minsu.
namun minsu sudah terlebih dahulu mematikan ponselnya dua jam yang lalu.
“bener-bener kim fucking minsu!” seru jeyou sangat kesal hingga melempar ponselnya ke sembarang arah.
“jeyou hey!” seru jaeyun menahan jeyou untuk tidak terus memberontak.
“ini bukan saatnya lo ngelampiasin amarah lo, untuk saat ini kita harus terus berpikir sehat jangan gegabah kita ga tau selanjutnya gimana” lanjut jaeyun
“emang selanjutnya gimana, gue pikir semuanya bakal baik-baik aja kok” sahut woonggi masih mencoba berpikir positif.
“iya ngerti banget kok, tapi balik lagi kita ga tau yang selanjutnya terjadi gimana jadi untuk mastiin apa yang terjadi sebenarnya kita harus cari bang chanhyuk dulu bisa aja ini ga seburuk yang kita kira tapi bisa juga ini lebih buruk” jelas jaeyun yang mencoba tenang.
“bang chanhyuk pergi belum ada setengah jam, kita masih ada kesempatan nyari dia di sekitar sini” tambah jaeyun.
“bang...” potong woonggi matanya sudah berkaca-kaca.
jaeyun mendekat pada woonggi yang hanya terpaut dua tahun darinya dan memeluknya, berharap dapat menenangkan woonggi.
“maafin gue..”
“maafin gue karena gue mafia dan gue sempat buka mata gue, seharusnya gue sadar atau lebih merhatiin bang chanhyuk” lanjut jaeyun kemudian dari sisi kanan jerome ikut memeluk woonggi sekaligus jaeyun.
“lee jaeyun lo bikin gue tambah ngerasa buruk sebagai salah satu yang paling tua seharusnya gue jaga kalian” ujar donggeon.
“ga gitu bang..”
“hey hey hey!!”
“stop nyalahin diri masing-masing, ayo mulai cari bang chanhyuk!” lanjut jeyou kemudian melangkah lebih dulu mencari chan.
KAMU SEDANG MEMBACA
true mafia | TO1 ✔
Fanfictiondua mafia, satu dokter, satu polisi dan satu pembunuh yang sebenarnya. ©2O21, purpelink.