“oke kita buka sama-sama sticky note merah” ucap chihoon lalu membuka sticky note itu dan terkejut melihat tulisan disana.
choi chihoon.
“oke kita buka sama-sama sticky note merah, choi chihoon” ujar jeyou meledek chihoon menirukannya
“—anjim gue kalo jadi lo mau nangis aja” lanjut jeyou.
“serius chihoon?” tanya donggeon tidak percaya.
“padahal biasanya awal-awal pasti yang dibunuh yang ga berguna kaya jisu” kata jeyou yang langsung dapat telapak tangan besar jisu untuk membungkam mulut jeyou.
“gapapa gue sabar” ucap chihoon masih dapat tersenyum.
“sekarang lanjut perkenalan jaeyun aja biar cepet” kata chihoon lagi.
“mungkin maksud mafianya, kan bang chihoon moderator biar gampang gitu” sahut woonggi masih dapat berpikir positif.
jeyou mengacungkan jari jempolnya setuju, “hahahah bener pinter nih mafia.”
“—eh woonggi jangan-jangan?” sambar jerome menatap woonggi penuh curiga.
“jangan lupa tadi jeyou ngeiyain” tambah jisu.
“duh anjir bego greget gue masih awal udah dicurigain” kata jeyou.
“ayo lanjut jaeyun, nih bocah-bocah ga bisa berenti ngomong emang” kata donggeon.
“okay.. gue adalah sultan” balas jaeyun terlihat tulus.
“ini bener sih kayanya bukan mafia dia!” seru jisu menunjuk jaeyun yang disebelahnya.
“iya ‘kan? mantap temen gue nih choi jisu, percaya soalnya” balas jaeyun sembari merangkul jisu.
dilanjut oleh jerome. “jerome anak pmr”
“ga ada yang nanya” sahut kyungho tak acuh.
“loh tadi itu gue perkenalan diri” balas jerome membela dirinya.
“dokter nyembuhin orang, pmr bisa nyembuhin orang juga, berarti lo dokter?” tanya woonggi.
“maybe?” balas jerome menampilkan gummy smilenya.
“ih bego lo ga boleh ngungkap identitas lo gitu aja dong!” seru woonggi.
“kan ada pak pulici” balas jerome kali ini dengan senyum bangga.
“kalo gue jadi polisi sih gue ga mau nolong lo” sahut jeyou.
“lo polisi?” kali ini jaeyun yang bertanya.
“—ya bukan lah!” jawab jeyou cepat.
“lanjut kyungho” ujar chihoon kembali pada permainan.
“gue bayi tak berdosa” kata kyungho berakting seperti anak kecil.
“ewhh liat apaan gue barusan!” seru woonggi meledek kyungho.
“liat anak dakjal” balas jisu.
“gue biasanya ga mau diakuin bayi, giliran gue mau ngakuin kalian gitu” kata kyungho kali ini berakting sedih.
“justru karena ga biasanya gini makanya kita ga percaya” donggeon pun buka suara.
seharusnya chan tidak percaya.
“duh sabar gue” ujar kyungho.
“sekarang woonggi yang terakhir” moderator kembali bersuara.
“gue maknae imut yang asli aw” ungkap woonggi yang dapat senyum puas dari mereka karena percaya dengan woonggi.
“oke sekarang pilih siapa yang paling kalian curigain” ujar chihoon
“kyungho sih ini kyungho” kata donggeon yakin.
“tapi kyungho..” ucap chan ragu.
“kyungho bang, bego banget dia kalo jadi mafia” sahut jeyou meyakinkan chan.
“padahal awal-awal pas bang chihoon dibunuh lo bilang mafia pinter” komentar jisu.
“mafia satu lagi kan bisa wlee~” balas jeyou.
“ada opini lain selain opini donggeon?” tanya chihoon
“menurut gue bang chanhyuk, sumpah dia serem banget woi kalo jadi mafia” kata jaeyun.
“jaeyun lo ga lagi belain kyungho ‘kan?” tanya jeyou curiga.
“bang jeyou lo jangan mulai fitnah-fitnah deh” sahut woonggi membela jaeyun, karena menurutnya jaeyun adalah orang yang paling tidak mungkin menjadi mafia.
“gapapa woonggi itu kan hak dia mau berpendapat, kaya gue yang berpendapat bang chanhyuk mafianya. makasih woonggi udah ada disisi gue.”
“aw gue selalu ada disisi lo bang” balas woonggi sembari membentuk love dari kedua telapak tangannya untuk jaeyun.
“love u too unggi~”
“oke sekarang tinggal vote, mau vote kyungho, chan atau jaeyun” perintah chihoon.
“yang vote kyungho?”
jerome, jeyou, donggeon mengacungkan tangannya.
“oke, yang vote chanhyuk?”
jaeyun, woonggi, kyungho.
“sorry bang gue terlalu yakin itu lo” ucap kyungho.
“anjir kyungho lo udah ketauan banget mafia, chan lo nyesel kan ga vote dia?” kata donggeon.
“tetakhir yang vote jaeyun?”
jisu diikuti chan mengacungkan tangannya.
“karena hasilnya 3 banding 3 banding 2 jadi ga ada yang dikeluarkan” final chihoon.
“oke gapapa, kyungho abis ini pasti” balas donggeon.
permainan dilanjutkan, “malam tiba” ujar chihoon.
“aaaa pak pulisi jagain gue dari kyungho ya” kata jerome terakhir kali sebelum menutup matanya.
_____________
“lo belum mau pulang juga?” tanya jihoon raut wajahnya sangat serius.“duh hoon jangan usir gue plisss” ucap minsu memohon.
“lagi kenapa harus bohong sih? kita aja ga jadi kerkom?” tanya jihoon lagi, kali ini jihoon terlihat serius membuat nyali pemuda yang sedang berbohong itu ciut.
“gue sebenernya ga mau banget sampe berurusan sama temen-temen lo, tapi gue lebih ga mau lo disana sama mereka makanya gue izinin lo bohong bawa nama gue, lo harus jadi orang yang udah ngungkap kebusukan temen lo” kata yoshi.
minsu mengangguk kemudian menutup kedua matanya mengingat semua perkataan yoshi tentang salah satu temannya, benar-benar menakutkan bagi minsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
true mafia | TO1 ✔
Fanfictiondua mafia, satu dokter, satu polisi dan satu pembunuh yang sebenarnya. ©2O21, purpelink.