O6. cho chanhyuk, percaya

102 39 4
                                    

“kenapa.. lo... ngelakuin ini?” tanya chan lemah. sudah sembilan kali chihoon menyuntikkan cairan itu ke tubuh chan.

“kyung–kyungho dimana?”

“gimanapun kita berdua akan tetap mati chan..”

“maksud l-lo?” tanya chan tidak mengerti.

“gue ngelakuin ini karena lo percaya sama gue, seharusnya lo ga percaya sama gue chan! dia ga akan berani sama lo chan!”

chan benar-benar tidak mengerti, kepalanya yang terasa sakit membuatnya semakin sulit berpikir.

chihoon orang yang paling chan percaya, mengapa melakukan ini padanya?


“sekali lagi chan yang ke-sepuluh, kita ‘kan ada sepuluh orang.”

chan menggelengkan kepalanya pelan, ia sudah sangat lemas.

______________
















































“sumpah ya ini mau sampe kapan kita muterin kesepenjuru basecamp?” tanya jeyou yang mulai gelisah karena belum juga menemukan ketiganya di sepenjuru basecamp yang cukup luas.

“jangan-jangan mereka cuma main-main sama kita” tuduh jeyou.

ck, sempet-sempetnya lo mikir gitu? ini jelas-jelas mereka ilang!” seru jisu tidak habis pikir dengan jeyou.

“gimana kalo kita nyari diluar basecamp? bisa aja mereka keluar pas kita lagi sibuk muterin basecamp?” saran donggeon sebagai yang tertua disini.

jaeyun mengangguk setuju tanpa bersuara sementara dua yang paling muda hanya diam karena terlalu takut.

“oke kita pergi pake mobil gue, gue yang nyetir biar bang donggeon bisa fokus liat sekeliling jalanan siapa tau ketemu mereka” final jaeyun.

jerome membuka pintu bagian penumpang lalu terdiam sejenak menatapnya, “ini berempat yakin?”

“udah lah cukup-cukupin aja” ujar woonggi tidak peduli sembari menarik lengan jerome.

Setelah semuanya masuk, jaeyun mengunci mobilnya.

to be honest, sesek” ungkap jeyou.



“pertama-tama gimana kita ke kosan bang chanhyuk?” usul jaeyun masih menyetir mobilnya.

“tapi kosannya terlalu jauh, kita coba cari di sekitaran komplek ini aja dulu” kata jerome.

“gue coba chat san deh yang satu kosan sama chan” ujar donggeon sembari masih memperhatikan jalanan yang sudah sepi.

“gue tiba-tiba kepikiran bang chihoon sama kyungho” lirih woonggi.

“ga tau kenapa padahal baru beberapa jam gue udah kangen mereka, apa karena feeling gue lagi ga enak kali ya?” kali ini jeyou berkata lebih tenang.

btw minsu masih ga bisa dihubungin?” sambar jaeyun disela dirinya yang fokus menyetir.

“udah lah ga usah mikirin dia, dia aja ga mikirin kita” balas jeyou.


diam-diam jisu mengirim pesan ke minsu.






jisu:
gue tau lo ga jadi |
kerkom |

minsu:
| kok lo bisa tau??
| jisu lo lagi sama
| dia?

jisu:
dia? |

minsu is typing.






“—kata san,” jisu mengalihkan perhatiannya mendengar donggeon bersuara.

“—chan ga ada di kosan terus anak-anak yang lain juga ga tau chan kemana terakhir liat pas cabut dari kampus” kata donggeon membuat jaeyun memijat keningnya tidak tau lagi harus apa.

“yun, lo kayanya keliatan pusing banget sini biar gue aja yang gantiin nyetir lo istirahat biar bocah-bocah yang liatin jalanan”

thanks bang” ucap jaeyun kemudian menghentikan mobilnya lalu bertukar tempat dengan donggeon.

“emang harusnya gini gue yang lindungi lo semua” kata donggeon.


dengan kepala yang sedikit pusing jaeyun menatap jalanan yang terhalang jendela.

“bang ga usah dikunci biar gue gampang kalo pengen buka jendela liat lebih jelas” pinta jaeyun yang dilaksanakan oleh donggeon.



sementara itu jisu kembali memeriksa ponselnya namun tidak ada balasan apapun dari minsu.




jisu:
gue tau ada yang |
aneh dari awal. |
termasuk lo. |
tapi gue pilih ikutin |
alur aja, karena |















TOO MUCH (10)

jisu:
| gue percaya sama
| lo semua.














Seketika seisi mobil menatap jisu bingung.

“hah kenapa?” tanya jisu bingung sendiri

“—hahahah oalah itu tadi gue copas dari twitter” jelas jisu sembari tertawa pelan takut-takut.

“setelah gue pikir-pikir kak minsu aneh banget” ujar jerome tiba-tiba.

it's kim minsu?!!” seru jeyou terkejut.

“hei sabar! kita ga boleh asal nuduh, kita juga belum tau alasan mereka ngilang kenapa” sahut donggeon sebelum semuanya berpikir yang tidak-tidak.

“tapi gue akuin dia aneh, masa kerkom belum selesai juga sampe jam gini” kali ini jaeyun yang buka suara.

plus dia matiin hpnya!” tambah jeyou mengacungkan telunjuknya pada jaeyun setuju.




“tapi woonggi kaya yang bang jisu bilang, woonggi percaya sama kalian semua sama kak minsu” balas woonggi.

“dibilang gue cuma copas.”

true mafia | TO1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang