Hari ini adalah acara anniversary agensinya ayah Bobby. Acara itu diadakan sangat meriah juga mewah. Mengundang seluruh artis, baik yang masih bergabung maupun yang pernah bergabung dengan agensi, produser-produser musik ternama, CEO berserta jajarannya, dan masih banyak tamu penting lainnya.
Termasuk juga keluarga Kim, yang kini telah hadir ditengah-tengah acara mewah tersebut.
Si bungsu Sunwoo mengintili bundanya, mereka berdua sama-sama sibuk icip-icip hidangan, dan kue-kue yang disajikan.
Sedangkan Hwiyoung izin, katanya mau ikut bergabung dengan beberapa orang yang dikenalnya disini.
Ayah Bobby sendiri, begitu memasuki aula besar ini dia langsung berpisah dengan keluarganya, untuk bergabung bersama tamu lain.
"jangan belepotan adek makannya!" kata bunda seraya mengusap ujung bibir serta pipi si bungsu yang belepotan karena coklat.
Sedangkan putra bungsunya itu tidak peduli, dia malah lanjut menguyah makanan menyebabkan pipinya menggembung lucu.
Hal ini membuat nyoya Kim tertawa gemas.
Sedang asik mengamati Sunwoo makan, tiba-tiba sebuah sapaan menginterupsinya.
"Jisoo,"
Suara itu membuat ibu dan anak ini menoleh.
"Mas Jinyoung?"
Jisoo tak bisa menahan terkejutnya begitu tau siapa orang yang menyapanya ini.
"Apa kabar?" tanya pria itu mengulurkan tangan minta dijabat.
"baik, Alhamdulillah baik," jawab Jisoo membalas jabatan tangan pria tersebut.
Park Jinyoung. Jisoo jelas tahu betul siapa pria ini. Aktor terkenal yang dulunya adalah seorang model seperti dia. Pria itu juga merupakan seorang pria yang mengejarnya dulu. Tapi dia kalah saing oleh ayahnya anak-anak.
"Mas Jinyoung apa kabar?" tanya nyonya Kim.
"saya juga baik," jawab pria tersebut.
"ehem," deheman dari pemuda di belakang Jisoo membuat Jinyoung tersadar lantas melepas tautan tangannya dengan Jisoo.
"eh mas, kenalin ini anakku yang bungsu, Sunwoo." Jisoo lantas menyikut Sunwoo, memberi kode agar si bungsu memperkenalkan diri pada pria di hadapannya.
Si bungsu membungkuk dan menjabat tangan Jinyoung sopan.
"Sunwoo om,"
"Kalian...berdua aja?" tanya Jinyoung, sebenarnya sih sedikit kepo dimana keberadaan suami dari wanita cantik di hadapannya ini.
Ada sedikit harapan kalau Jisoo hanya datang berdua dengan putra bungsunya.
"eh nggak, yang gede lagi ngobrol sama temennya," jawab Jisoo.
"kalau Bobby udah gabung sama tamu dari tadi," sambungnya lagi.
Bisa terlihat jelas raut sedikit kecewa dari wajah Jinyoung.
Suasana mendadak canggung. Sunwoo nggak bego-bego amat untuk tahu maksud dari pertanyaan pria ini.
hhhh ini pasti dulunya mantan si Bunda yang sampe sekarang belum bisa move-on, kata Sunwoo dalam hati.
"Awet muda ya kamu, makin cantik malahan." Kata pria bernama Park Jinyoung tersebut, niatnya untuk menghilangkan rasa canggung.
Kim Jisoo hanya tertawa, bukannya menghilangkan rasa canggung celetukan pria di hadapannya ini malah bikin suasana makin canggung.
Sedangkan si bungsu di belakangnya melotot lalu mendelik tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh "temannya" bunda ini.
Jinyoung yang tak sengaja melihat ekspresi Sunwoo mengerjap kikuk.
"Sunwoo juga ganteng, mirip sama bundanya," lanjutnya lagi.
Sunwoo cepat-cepat mengubah ekspresinya, jadi senyum menyebalkan.
"loh katanya, tadi bunda saya cantik om, tapi sekarang ganteng, yang bener yang mana ?" kata Sunwoo dengan nada bercanda.
Hal ini membuat Park Jinyoung jadi tambah salah tingkah.
"eh- itu maksudnya bundanya cantik, anaknya ya pasti ganteng,"
Sunwoo mengangguk mendengar jawaban salah tingkah pria dewasa ini.
"oh, gitu om. Makasih kalau gitu, hehe,"
Hening sesaat.
"kamu minggu ini kosong?" tanya Jinyoung lagi.
"oh saya? kosong om. Minggu kan libur gak sekolah," sambar Sunwoo dengan wajah so polos.
Padahal dia tahu banget kalau pertanyaan itu ditujukan untuk bundanya. Tapi gak papalah, asik juga ngerjain om-om gagal move-on, batinnya.
Jinyoung melongo. Anak bungsu Kim Jisoo ini sedikit nyebelin ya, persis kaya ayahnya.
Sedangkan Jisoo diam-diam merasa malu dengan kelakuan anak bungsunya. Maka si Nyonya Kim ini akhirnya menyikut perut si bungsu.
"eh maaf ya mas, kayaknya aku udah ditungguin sama ibu-ibu yang lain, mari mas Jinyoung, duluan." tanpa menunggu jawaban dari Jinyoung, Jisoo akhirnya pergi dari sana tak lupa ia menarik si bungsu.
"mantan bunda?" tanya si bungsu setengah berbisik walaupun mereka sudah agak jauh dari tempat Jinyoung berdiri.
"ya gitu deh. Dulu dia pernah saingan sama ayah, ngejar-ngejar bunda," jawab Jisoo juga ikut berbisik.
"yang menang siapa?"
"ya ayahmu lah, buktinya bisa sampai nikah," nyonya Kim itu menahan kesalnya.
Dia paham betul kalau anak bungsunya ini, kelakuannya memang agak menyulut emosi.
Jisoo diam-diam melakukan rencana balas dendam kepada si bungsu. Dia membawa si bungsu ke arah kumpulan ibu-ibu, yang merupakan para istri dari jajaran penting di agensi.
"Jeng Jisoo sini!!!!"
Sunwoo tertegun. Menatap kumpulan ibu-ibu sosialita yang memanggil bundanya. Baru saja mau buat alesan untuk kabur, tapi sang bunda sudah keburu menariknya.
Astaga, kalau udah gini sudah bisa dipastikan kalau dia gak akan bisa selamat.
"Aduuuuh ada Sunwoo, makin gemes aja sihh ni anakk!!!" jerit salah satunya sambil mencubit pipi Sunwoo gemas.
Tolong doakan semoga pipi Sunwoo tidak melar setelah ini.
***
Masih pada bangun gak??
sori banget tadi blm selesai ngetik malah kepijit publish:(
Special guest:
Park Jinyoung
(katanya dulu pernah saingan sama ayah Bobby buat dapetin bunda)