Jam menunjukan pukul 16:00, Bobby baru saja sampai rumah setelah seharian berkutat di studio agensinya.
Jadwal comeback salah satu artisnya sudah dekat, makanya kini dia telah disibukan dengan berbagai rekaman, yang mengharuskan dia datang ke agensi di kala weekend.
Rumah nampak kosong, mbak yang suka bantu bersih-bersih rumah mungkin sudah pulang. Sedangkan sang istri tercinta tadi siang izin pergi, hendak arisan sekalian photoshoot dengan geng sosialitanya.
Kedua anaknya seharusnya sih ada di rumah, karena seingat Bobby jadwal les Hwiyoung hanya sampai jam 1 siang, sedangkan Sunwoo kalau dia gak main ya harusnya si bungsu itu ada di rumah sekarang.
Namun begitu masuk, Bobby tidak menemukan keduanya, sudah dicari ke tempat biasanya mereka bermain ps nggak ada, dicari ke kamar masing-masing juga nggak ada.
Kemana nih kira-kira tuh dua beban keluarga?
Bobby berjalan menuju taman belakang, siapa tau memang keduanya lagi di sana. Dan benar saja, sampai sana nampak si sulung Kim sedang duduk santai diatas bangku.
"mana adikmu kak?" tanya Bobby, lalu bapak dua anak itu ikut duduk di sebelah si sulung.
"tuh," tunjuk Hwiyoung ke arah pohon mangga yang berada tak jauh dari tempat mereka duduk.
Nampak si bungsu sedang duduk di salah satu dahan pohon sambil memetik buah mangga.
"DAPET BERAPA DEK?? BANYAK GAKK??" tanya Bobby sambil berteriak, takutnya Sunwoo gak bisa mendengarnya.
"LUMAYAN YAAAHH BUAT DIRUJAK BESOK!!!!" balas Sunwoo dengan berteriak juga.
Tak lama kemudian si bungsu Kim itu turun, dan ikut bergabung bersama ayah dan kakaknya.
"emang besok mau ngerujak ama siapa dek?" tanya Bobby.
Si bungsu nyengir ganteng, "biasa yah, sama Bomin, Sanha, dan kawan-kawan,"
"sekalian nugas," lanjutnya.
"halah, palingan kalau udah ngumpul bukannya nugas malah gibah bareng," sanggah Hwiyoung.
"sewot mulu kau!"
Bobby sih cuma senyum lihat anak-anaknya lagi debat. Gak nyangka ternyata dua bujangnya ini sudah besar. Perasaan dulu masih Bobby pakein popok bayi.
"sekolah kamu gimana dek?" tanya Bobby tiba-tiba, membuat si bungsu yang lagi sewot-sewotan sama kakaknya mendadak diam.
"aman terkendali yah," jawab Sunwoo percaya diri.
"Kim Sunwoo gitu loh!" ujarnya lagi sambil menepuk dadanya sendiri, bangga.
"kalau tawaran ayah yang itu, gimana?" tanya Bobby lagi. Kali ini benar-benar membuat si bungsu Kim terdiam.
Sunwoo tau jelas apa yang dimaksud sama ayahnya ini. Tawaran untuk ikut acara survival. Kebetulan kedua anak Bobby ini sama-sama suka ngerap kaya dia, tapi karena si kakak sudah kelas 12 dan sibuk, jadinya Bobby nawarin kesempatan ini buat Sunwoo.
"adek takut kalah," ujar Sunwoo lirih.
"loh, ya gak papa, namanya survival pasti ada yang menang ada yang kalah dong," kata Bobby santai.
"kalo kalah nanti malu-maluin ayah,"
"masa, anaknya Bobby-Kim kalah sih? malu." lanjut si bungsu.
Bobby paham, hal ini jelas gak mudah untuk Hwiyoung dan Sunwoo, yang namanya nitizen pasti bakal ngomen, padahal Bobby sendiri gak masalah Sunwoo kalah atau menang, yang penting si bungsu ini bisa nyalurin bakat dan hobinya, sayang kalau terus-terusan dipendam.
"gak ada salahnya dicoba Nu," si kakak ikut nimbrung.
"sayang kalau bakat lo gak ditunjukin, ayo dong katanya Kim Sunwoo si pemberani."
Namun, si bungsu Kim itu masih saja bungkam.
"ya udah, adek pikir-pikir lagi aja, siapa tau nanti berubah pikiran." kata Bobby sambil mengusak rambut si bungsu.
"ngelakuin sesuatu itu karena kamu suka, bukan karena kamu kepaksa. Kalau kepaksa ya hasilnya gak akan maksimal." lanjut ayah dua anak itu.
"iya ayah," si bungsu mengangguk.
Hening sebentar. Sebelum akhirnya Bobby kembali bertanya, kali ini sasarannya adalah si sulung.
"kalau kakak gimana sekolah? udah ikut berapa ujian?" tanya Bobby.
Walaupun terlihat cuek, Bobby gini-gini peduli sama kegiatan anak-anaknya. Bahkan Bobby sedikit-sedikit hapal dengan jadwal les dan kelas tambahannya Hwiyoung.
"baru uts sih yah, paling sama try out buat masuk PTN." jawab Hwiyoung, Bobby sih cuma ngangguk aja. Dulu lulus SMA dia gak ikut ujian masuk PTN, 'kan udah sibuk sama jadwal manggung.
"kalau soal pacar gimana?"
Pertanyaan dari Bobby sontak membuat si sulung tersedak ludahnya sendiri. Sunwoo yang melihat kakaknya kelabakan malah tertawa, dia yang tadinya kepikiran masalah tadi jadi ikutan ngecengin Hwiyoung.
"iya Kak, pacar lo apa kabar?" kata Sunwoo dengan nada menggoda.
"kok gak pernah diajak ke rumah?" tanya Bobby lagi.
Hwiyoung kan jadi kesel, ini kenapa ayah sama Sunwoo jadi ngecengin dia sih???
"nggak ada pacar-pacar, fokus belajar!" Kata si sulung seraya bangkit dan kabur.
Hal ini tentu saja membuat ayah dan adiknya tambah ngakak.
"CUPU AMAT DITANYAIN TENTANG CEWEK MALAH KABOOR!!!" teriak Sunwoo yang masih setia tertawa.
"kalau kamu gimana dek?" tanya Bobby masih dengan sisa tawanya. Kini giliran si bungsu yang gelagapan.
"anu.... itu yah..."
"eh bunda kayanya pulang deh," Kata si bungsu buru-buru kabur meninggalkan sang ayah.
Sedangkan Bobby kembali tertawa melihat kelakuan kedua bujangnya. Ditanyain soal pacar udah kaya ditanyain apa aja.
anggap saja ini adalah gambaran saat ayah Bobby dan Sunwoo ngecengin si kakak soal pacar.
Sori banget udh lama gak up:( aku lg sibuk uas dan tugas numpuk seperti dosa:(