0.8 Tragedi pingsan

232 27 0
                                    

ft 00l and 99l

Sunwoo lagi jam pelajaran kosong waktu keributan terjadi di depan uks. Kebetulan kelasnya sama uks itu cuma terhalang taman yang biasa dipake anak sekolahannya ngumpul.

Seseorang diangkat pake tandu dan disambut oleh petugas uks. Orang itu pingsan.

Sunwoo tidak menghiraukan hal itu dan kembali asik ngobrol dengan Eric, Bomin dan Hyunjin. Sampai akhirnya Jihoon yang baru aja balik dari kantin berseru panik.

"Nu, nu abang lu masuk uks!!"

Tanpa banyak tanya si bungsu Kim segera bangkit, setengah berlari menuju uks.

"Kenapa anjir?" tanya Eric pada Jihoon, ia ikut panik dan mengikuti si teman sebangku.

Jihoon menggeleng. "katanya tadi pingsan gitu," jawabnya kurang yakin. Karena dia juga cuma denger-denger dari orang lain.

Sesampainya di sana Hwiyoung masih belum sadar, petugas kesehatan sesekali mengolesi si sulung Kim itu dengan minyak kayu putih.

Begitu Sunwoo masuk beberapa teman Hwiyoung yang berdiri melingkari Hwiyoung segera minggir, mempersilahkan adik si Youngkyun ini untuk melihat keadaan kakaknya.

"Ini awalnya kenapa?" tanya Sunwoo pada salah satu teman Hwiyoung.

"Dari tadi pagi kayaknya udah gak enak badan deh Nu," jawab Yunho yang kebetulan berada paling dekat dengan Sunwoo.

"Iya Nu, dia tadi bilang ke gue lemes, pusing, sama mual katanya," sambung Danny yang merupakan teman sebangku Hwiyoung. Karena dari pagi temen sebangkunya ini udah keliatan gak bergairah. Bahkan dia sudah ngengetin Hwiyoung buat gak ikut pelajaran olah raga, tapi si Kim itu kekeh pengen ikut karena kelas mereka sedang mengadakan tes.

Diketahui si sulung Kim itu dari tadi pagi emang udah gak enak badan. Dan dia tetap memaksakan diri untuk ikut tes pelajaran olah raga, sampai akhirnya tubuhnya udah gak kuat dan berakhir pingsan.

"eh Nu, kita tinggal gakpapa kan?"

Sunwoo mengangguk, menanggapi pertanyaan dari Mark, yang dia ketahui sebagai ketua kelas, sekaligus temen dekat kakaknya.

"ayo guys, balik lagi ke lapang!" komando Mark, yang dituruti oleh anak-anak kelasnya yang kebetulan mengantar Hwiyoung ke uks.

Sepeninggalan mereka uks jadi kosong, hanya tersisa petugas kesehatan, Sunwoo dan beberapa temannya.

"Nak Sunwoo, nanti kalau kakak mu bangun, disuruh pulang aja ya, suruh istirahat." titah petugas kesehatan, sambil terus mengoleskan kayu putih pada pelipis Hwiyoung.

"Iya bu," jawab si bungsu. Sunwoo juga ikut mengoleskan minyak beraroma khas itu tepat di bawah lubang hidung Hwiyoung, agar kakaknya itu lekas sadar.

Dia juga gak lupa segera menghubungi pak Anton, supir pribadi keluarga Kim, untuk menjemput kakaknya di sekolah. Tak lama pak Anton bilang kalau dia sedang diperjalanan menuju sekolah, dengan nyonya Kim.

Tak berselang lama Hwiyoung akhirnya sadar. Kepalanya terasa berat dan dia juga merasa mual.

Sunwoo membiarkan sang kakak sepenuhnya sadar. Dia juga membantu Hwiyoung untuk bersandar pada kepala ranjang.

"Minumnya kak," tawar Eric sambil menyodorkan segelas teh hangat, dia juga membantu Hwiiyoung untuk minum, agar kakak dari teman sebangkunya ini merasa lebih baik.

"makasih Ric," kata Hwiyoung lemah.

Sedangkan Sunwoo daritadi hanya diam memandangi kakaknya. Jujur Sunwoo baru pertama kali lihat Hwiyoung sakit sampai pingsan begini.

Biasanya walaupun sakit si sulung Kim gak pernah se-lemah ini. Lagian Hwiyoung tuh tipe orang yang gak gampang sakit.

Dering telepon membuat Sunwoo tersadar, dia segera mengangkat panggilan tersebut yang ternyata dari bundanya.

"halo adek, dimana?"

"ini di uks bun."

"kakak gimana?"

Jelas sekali suara bundanya terdengar bergetar karena khawatir.

"kakak udah sadar kok bun,"

"syukurlaah, ini bunda di depan langsung kesana ya,"

"iyaa bunda"

Sambungan berakhir. Sunwoo menghampiri kakaknya.

"gue ke kelas lo ambil tas dulu." katanya dan hanya dibalas anggukan oleh Hwiyoung.

Akhirnya si jagoan keluarga Kim itu pulang ke rumah. Sunwoo juga ikut pulang, karena bunda yang meminta.

Sesampainya di rumah, Hwiyoung dibaringkan di kasur. Bunda mengompresnya, karena panas si sulung belum juga turun.

Bunda juga menyuapi Hwiyoung, walaupun makanannya dimutahkan kembali oleh si kakak karena perutnya terasa mual.

Hwiyoung ini kecapean, maghnya kambuh karena belakangan ini makannya gak teratur. Dia harus les setiap pulang sekolah dari senin-kamis. Sabtunya pergi les lagi dari pagi sampai siang. Hari minggunya photoshoot karena dia lagi banyak job pemotretan.

Sesibuk itu si sulung, sampai badannya mencapai limit dan berakhir tumbang.

"bunda gak pernah larang kak Hwi ngelakuin apa yang kakak suka kan? Tapi, mulai sekarang dengan amat terpaksa bunda gak akan izinin kakak ambil job lagi."

Tegas nyonya Kim. Sedangkan Hwiyoung mana bisa menolak? Dia juga menyesal kerena terlalu memforsir tubuhnya, hingga dia kelelahan.

"Les juga, bunda kurangi jadi tiga hari aja, selasa, rabu, dan sabtu!" kata nyonya Kim lagi.

Hwiyoung hendak protes, namun sang bunda memotongnya.

"bunda gak terima protes!"

Si sulung Kim itu cuma bisa pasrah.

"Kak Hwi, kita boleh aja mempersiapkan sesuatu dengan sebaik mungkin, tapi inget sama tubuh kita juga dong. Kalau sakit 'kan kakak sendiri yang ngerasainnya," kata bunda seraya mengganti kompresan Hwiyoung.

Setelah minum obat, Hwiyoung mulai merasa matanya berat dan mengantuk, mungkin ini efek obat.

Bunda mengusak lembut rambut Hwiyoung.
"dah, kakak sekarang istirahat ya. Cepet sembuh jagoan bunda."

Akhirnya nyonya Kim keluar dari kamar, membiarkan si sulung terlelap.

***

Tetap jaga kesehatan guys!!

Btw, akhirnya wangdom selesai jugaaa. Buat semua group dan semua fandom, kliaan semua hebaattt💖💖

Vomment kuy❣️








Hello Kim'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang