STEAL MY BOY[JaemSung]☑️

Dare

Halo hai 👀
Apakah di Book ini masih ada penghuninya?
Gue balik nih bawa ff  JaemSung baru 😁

Semoga suka ya😋😳

Enjoy!

"Seharusnya, aku tidak usah terpancing akan bujukkan rayuan setan tengil belebel namakan si sialan Huang Renjun dan kekasih ajaibnya Zhong Chenle!!

Ck!

Menyebalkan"

Park Jisung namanya. Pemuda manis yang sekarang tengah sibuk menggerutu kesal.

Berdiri dengan bibirnya yang mengerucut di antara antrian panjang yang di dominasi oleh perempuan.

Hah-

[Mengapa juga aku harus mau terjebak di sini sih?!]

Dia memiringkan kepalanya.

Setelah itu , ingatannya kembali membawanya ke waktu di mana kesialannnya dimulai.

2hari yang lalu.

"Aku tidak ingin main Truth or Dare lagi...terakhir kali aku harus di karantina oleh Mama karna kehilangan Mobil baruku"

Jisung  jelas menolak dengan nada ketus.
Memalingkan wajahnya kearah samping.

Mengemaskan sekali , dengan bibirnya yang mengerucut.

Chenle, Renjun dan Haechan di buatnya gemas .
Tangan ketiganya hampir menggapai kedua pipi mochii itu, Namun Jisung yang telah terlebih dahulu menyadarinya segera menepis tangan-tangan laknat ke tiga sahabatnya kasar.

ketiganya merengut sedih. Namun itu hanya berlaku sesaat. Karna di detik berikutnya. Si sepasang kekasih Absrud -RenLe. Menyeringai. Keduanya kompak melipat tangan didepan dada.
Memasang wajah songong menyebalkan mereka.

Tanda siaga 1.

"Apa?!!"

Jisung merengut galak.

Dalam hati , pemuda manis itu sudah nampak sangat was-was.

Renjun dan Chenle, jika sudah memasang ekspresi seperti ini tuh merupakan sebuah bencana .

Karna apa?.....

Karena.

"Oho!!! Jadi kamu itu berubah menjadi penakut ya sekarang?
Kemana Park Jisung yang katanya sangat pemberani itu?huh!!

Yang mengatakan kepadaku minggu lalu ' Aku tidak takut pada apaun, termasuk kepada kedua orang tuaku'

Kau takut kalah lagi ya dengan kami?"

Sialan.

Dan jika sudah seperti ini!! Mana bisa Jisung menolak.

Harga dirinya disini di pertanyaannya.

Ck.

"Ok! Fine , aku ikut. Kalian puas?!!!"

Dan disambut tepukkan tangan puas oleh Chenle dan Haechan. Sedang Renjun hanya menunjukan senyum manisnya.

Botol di hadapan keempatnya.
Yang sudah di taruh Haechan di atas meja bundar
Di putar pelan.

Keempatnya menatap botol tersebut dengan harap cemas.

Tak berselang lama, botol pun berhenti berputar.

Dan seperti biasanya. Park Jisung selalu mendapatkan kesialan.