29. Tak Pernah dan Tidak Akan Pernah Terucap

22.4K 2.3K 60
                                    

[berkawan dengan rindu - hanin dhiya]

"Na lempar kuas itu, dong," pinta Sagara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Na lempar kuas itu, dong," pinta Sagara.

Mereka sekarang berada di rumah pohon, atas permintaan Sagara. Kiana sedang tidur telungkup di teras kecil KianaSaga homestay itu dengan wajah menghadap bawah, melihat Sagara yang sedang membuka cat berwarna putih.

Sebenarnya posisi Kiana bermalas-malasan sekarang terlalu ekstrim sebab rumah kecil itu juga tinggi dari permukaan tanah, namun Sagara membiarkan itu sebab ia tahu Kiana tak akan jatuh jika berguling atau melakukan hal ceroboh sebab Sagara berminggu lalu sudah membuat pagar kuat berwarna coklat mengelilingi area luar rumah pohon mereka.

Kiana melempar kuas berwarna cream dari sampingnya tanpa mengubah posisi. Dia bingung sekali melihat Sagara yang tidak pernah mau diam bermalas, sahabat masa kecilnya itu selalu bergerak aktif walau mereka rencananya mau bersantai di Kiana Saga homestay ini.

"Sagara."

Kiana hanya memanggil sekali saja namun Sagara mau repot-repot mengangkat wajahnya, menanggapi cewek itu. "Kenapa lagi?"

"LAGI LAGI!!" Kesal sekali, Kiana padahal tadi cuma baru minta dibeli tumblr aesthethic, couple's recipe hand casting kid, keliling mencari penjual es dawet yang entah kenapa hari ini jarang muncul, oh ya dan satu lagi menyuruh Sagara membeli Domino's pizza satu kota.

"Ya, ya, ya, ya." Sagara duduk di rumput bawah memandangi wajah Kiana yang mengesalkan. Oke, baiklah. "Kenapa, Kiana?"

"Lo gak bosan?"

"Bosan kenapa?" Sagara menjawab pertanyaan Kiana dengan pertanyaan lagi.

"...Bosan sendirian?"

Sagara tak mengerti maksud Kiana. "Gue gak sendirian, gue sama lo??"

"Ck, bukan gitu bego." Kiana menarik napas, Kiana harus mengatakannya. "Gue baru selesai baca buku.., ya, bukan buku pelajaran you know. Novel, TAPI SAMA AJA KOK dengan buku, banyak moral of the storynya."

Sagara tak peduli dengan lehernya yang mulai sakit sebab terlalu lama menengadahkan kepala. Sagara akan terus mendengarkan Kiana dan akan terus menanggapinya. "Terus?"

"Emm...Lo udah SMA, ya lo juga famous di Tunas Bangsa, trus banyak cewek apalagi adkel have a crush on you, some of them be secret admirer only for you! Oh ya, Saga, you look interested dengan Zara??"

Sagara kira Kiana akan menyuruh atau memintanya melakukan sesuatu yang aneh. Jika saat ini Kiana memintanya membeli tiket ke museum Hogwarts itu lebih baik daripada berkata serius seperti ini. "What are you talking about??"

"You feel interested with a girl that—ya i know—feel interested with you too." Entah kenapa napas Kiana menggebu. "Interested, love, and relationship."

Sagara rasa ini sudah tidak benar. Cowok itu meninggalkan cat dan kuasnya lalu naik ke atas rumah pohon menjumpai Kiana yang sekarang duduk, beralih dari posisi telungkupnya.

Rewrite My Heart [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang