43. Kiana Untuk Sagara

19.5K 2.1K 199
                                    

"you know the funniest thing about friends relationsh? fall... so deep in it."
-Rewrite My Heart-
.

"-Rewrite My Heart-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

яєωяιтє му нєαят


"Orang aja kaget, apalagi gue."

Kiana kira ucapan Pak Tio untuk dirinya akan mengikuti olimpiade matematika adalah sebatas menakut-nakuti saja.

Peringatan salah satu guru matematika SMA Tunas Bangsa bernama Tio Jarsa itu memang sudah lama diketahui Kiana. Kira-kira dua atau tiga bulan lalu terucap dari bibir pria itu.

Ingat saat ketika Pak Tio menyuruh Kiana untuk mengerjakan soal nomor 15 di papan tulis, namun Kiana tidak mampu menjawabnya, lalu guru tersebut memanggil Zayara yang kebetulan lewat di depan pintu kelas XI IPS 2, dan Zara lah yang mengerjakan soal itu dengan benar?

Setelah kejadian di mana seorang laki-laki bernama Raksa Radjendra yang membuat Pak Tio keluar dari ruangan, ketika pulang sekolah guru tersebut berbicara empat mata dengan nada angkuh pada Kiana tanpa diketahui siapapun selain Kiana sendiri.

"Kamu Kiana akan saya buat jadi satu-satunya perwakilan kelas sebelas Ips 2, walau nilai mathematicsmu anjlok, ya... belajar aja yang keras setelah ini, mungkin bisa jawab satu soal nanti. Hahaha, gak pa-pa dong?"

"Dan salah satu lawan olimpiademu adalah anak kelas sepuluh Ipa, Zara, yang umurnya baru masuk dunia putih abu-abu." Pak Tio terkekeh sambil memeriksa kertas hvs di tangannya. "Gampang, kan? Kalian beda tingkat dan kelas, tapi soal yang diolimpiadekan sama. Good luck, student."

Rasanya ia mau men- jus buku paket Matematikanya plus Matematika paket Sagara dan meminum itu!

Semesta dan Kiana tahu, bahwa sekeras apa pun Kiana belajar setiap hari selama menunggu keberlangsungan olimpiade yang tak pernah ia sangka, Kiana tak'kan pernah bisa mendapat nilai bagus di matematika!

Jika banyak tokoh yang menyukai tantangan, contohnya ya ... Sagara Aiden, maka Kiana tidak! Tidak untuk kapanpun.

Walau punya sifat tidak mau kalah, namun untuk hal pelajaran, soal, apalagi matematika, maka Kiana akan sama seperti meja yang diam.

Tentu cewek itu bisa meminta orang tuanya untuk meleskannya di tempat mahal. Atau belajar di Inten, Adzkia, Sony Collage, di manapun itu seperti dia yang dulu, tapi tetap saja pelajaran-pelajaran yang masuk akan hilang lagi ketika Kiana pulang.

Kuncinya cinta dan niat, dan cewek itu sudah terlanjut musuh sama Matematika sejak masuk SD!

Kiana tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.

Hal gila yang baru muncul di pikirannya membuat Kiana memukul kepala sendiri. Minta bantuan Sagara Aiden saat nanti di ruang olimpiade, atau bawa catatan contek, sama saja menggali kuburan sendiri.

Rewrite My Heart [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang