13

2.2K 117 6
                                    

Revan pulang dengan kesal ke rumahnya,lalu ia mengganti bajunya dan menunggu kedatangan Kiki yang katanya akan mengerjakan tugas bersama. Revan pergi ke dapur untuk mengambil jus jeruk dan juga mengambil ponselnya untuk menelepon kedua orangtuanya,

"Mama kapan pulang sih? Revan kangen tau nggak!" rengek Revan dibalik telepon,

"Iya sayang sebentar lagi kok. Papa masih ada urusan disini,emang kamu udah kangen banget ya sama kita berdua?" jawab Mama,

"Iya Revan kangen banget! Cepetan pulang!!" Revan masih seperti anak kecil dan itu fakta,kedua orangtuanya pun tak habis pikir karena dia sudah menginjak tujuh belas tahun.

Mereka berbincang sedikit karena Mama juga sedang di kantor,setelah selesai bertelepon dengan Mama-nya Revan pergi mengambil buah anggur untuk cemilan nanti saat mengerjakan tugas bersama Kiki. "Lama amat sih tuh bocah!" gerutu Revan,

Tak lama kemudian,Kiki datang dengan wajah yang tertekuk, "Lo kenapa dah? Muka lo kusut amat!" tanya Revan,

"Gue putus sama Andra" ungkapnya,

Mata Revan membulat,ia tercengang. "HAH KENAPA BISA? DIA SELINGKUH APA GIMANA? LO NGGAK SELINGKUH KAN? CERITAIN KE GUE SEJELAS-JELASNYA!",

Kiki mengusap air matanya, "Katanya dia udah punya orang yang lebih spesial dari gue,dia juga banyak protes soal lubang gue yang udah longgar. Dan dia juga bilang kalau gue jual tubuh gue ke orang lain" jelas Kiki,

Lelaki disebelah Kiki juga ikut kesal, "Emang ya! Semua cowok itu sama! Cuma pengen enak-nya aja,habis itu pasangannya ditinggal!" kesal Revan,

"Emang..... Lo bukan cowok?" tanya Kiki,

Revan baru sadar perkataannya, "Ah diem lo!" .

****

Seluruh anak kelas dua dan kelas tiga berkumpul di tengah lapangan, "Karena akan menyambut akhir semester. Tiga minggu sebelum kelas tiga menghadapi ujian nasional,seperti biasa akan dilaksanakan study tour dan kelas dua pun sama. Kalian semua akan pergi ke Bali untuk meliburkan diri selama lima hari" ucap panjang lebar sang guru,

"Jadi tiga hari lagi kalian akan melakukan perjalanan itu. Siapkan diri kalian dan kelas dua masuk duluan ke kelas masing-masing" lanjutnya,

Mata Revan terus mencari keberadaan Galen,namun tak menemukannya juga. "Ck! Galen dimana sih?!" kesal Revan,

Revan tak tahu saja  jika Galen sedang duduk di belakangnya,Galen sedang duduk di meja dan menatap Revan dari belakang. "Ada apa cari gue?" tanya Galen,

Lelaki didepannya terkejut, "Siapa yang cari lo? Pede banget jadi orang!" Lalu Revan berjalan agar ia menjauh dari Galen,tapi Galen keburu menarik tangan Revan dan membawanya ke gudang sekolah.

Tangan Revan sedikit sakit karena Galen menariknya dengan kasar, "Bisa pelan-pelan nggak sih?! Sakit tangan gue!" protes Revan saat sudah di dalam gudang,

Bibir Revan tertekuk dan matanya ke arah tangannya yang sedikit merah, "Kenapa ngambek gitu kemaren?" tanya Galen,

"Siapa yang ngambek?" tanya Revan malah semakin emosi, "lagian lo bawa gue kesini mau apa sih? Awas ah gue mau cabut!" lanjutnya,

Tangan Revan ditarik lagi dan kali ini Galen menariknya ke pelukannya, "Lepasin gue!!" rengek Revan,

Galen hanya diam dan menahan Revan agar tak pergi. Revan juga lelah jika terus merengek seperti itu karena Galen tak akan melepaskannya, "Udah nge-rengek nya?" tanya Galen sembari mengusap rambut Revan, "gue minta maaf kalau udah bikin lo kesel. Gue janji nggak akan nakal lagi" sambungnya lalu mengecup kening Revan,

Revan masih tak mau menatap Galen, "Udah awas gue mau ke kelas!" kesal Revan lalu berjalan meninggalkan Galen. Revan tentu saja masih kesal karena satu sekolah sudah menganggap Galen dan Maya berpacaran,

Saat sedang berjalan,Revan di hentikan oleh segerombolan perempuan yang bertanya tentang Galen, "Kak emangnya kak Galen udah beneran pacaran yah?",

"Kak Galen beneran pacaran yah? Yah sedih banget",

"Apaan sih?! Gue nggak tau apa-apa tentang dia ngerti nggak?!" bentak Revan lalu pergi meninggalkan mereka,ingin sekali dia menyingkirkan orang yang menghalangi jalannya.

Lelaki itu masuk ke kelas dan duduk di sebelah Kiki yang juga sedang galau, "Kenapa lo? Belum selesai urusan sama si Galen?" tanya Kiki,

"Berisik" datar Revan lalu mengeluarkan buku tugas yang belum dia kerjakan,

Sebenarnya,yang membuat Revan masih marah karena Maya satu kelas dengan Galen dan ia juga dengar bahwa Galen dan Maya satu bangku. Revan jadi kesal,kenapa orangtuanya baru melahirkan Revan satu tahun lebih lama dari Galen,ia kelas tiga dan Revan kelas dua,

Karena itu Revan masih kesal,lalu ia juga jadi malas mengerjakan tugas dan malah melipat kedua tangannya dan menaruhnya di meja. Kepala Revan lalu berletak di atas tangannya dan memejamkan matanya. Tadi ia berangkat sendiri ke sekolah dan ketika sampai di sekolah,ia melihat Maya turun dari mobil Galen,

Tidak-tidak,Revan tak boleh menangis saat ini.

"KALAU KAMU MAU TIDUR MENDING JANGAN SEKOLAH!" Revan tak terkejut dan malah berdiri dan menatap guru yang membentaknya, "COBA MANA TUGAS KAMU?" lanjutnya,

"Saya belum sempat kerjakan tugasnya bu. Saya bakal keluar dari kelas" pasrah Revan lalu pergi dari kelas nya,

Bahkan guru itu-pun bingung. Biasanya Revan akan memohon tidak di keluarkan dari kelas dan sekarang ia malah pasrah begitu saja, "Dia kenapa sih? Lagi putus ya?" tanya ibu guru itu penasaran,

Revan berjalan menuju kantin dan duduk disana, "Van! Kenapa nggak masuk kelas?" orang yang sedang Revan benci datang,

"Bukan urusan lo!" emosi Revan,

"Mau cireng? Biar Galen beliin" tawar Galen,

"Nggak usah!" bentak Revan, "pergi sana! Gue nggak mau liat muka lo!" usir Revan,

"Kenapa sih? Revan masih mar-",

"Galen malah kabur udah tau lagi bersihin kelas,ayo cepetan nanti hukuman kita lebih berat!" si bangsat Maya ini malah menghampiri Galen. Revan menatap tajam Galen,

Galen membuang nafas lemah, "Lo duluan aja May,nanti gue nyusul" titah Galen lalu Maya pun pergi menuju kelasnya,

"Lo masih marah?" tanya Galen tiba-tiba jadi datar,

Lelaki di sebelah Galen tak menjawab, "Ya udah terserah deh" dingin Galen lalu beranjak pergi,

"Dasar nggak peka! Bukannya di bujuk kek kalau lagi marah malah pergi sama orang lain! Pasangan macam apa lo kayak gitu?!" Revan mengeluarkan amarahnya, "kalau lo bisa deket-deket sama Maya,gue juga bisa deket-deket sama orang lain!" ucap Revan saat berhadapan dengan Galen,

"Emang lo mau deket-deket sama siapa selain gue?" tanya Galen lebih dingin,Revan mulai takut jika Galen sudah seperti ini,

"Y-ya ada! L-lo nggak usah tau!" ucap Revan gugup,

Galen mengeluarkan senyuman meremehkan.

******

IH SI GALEN BANDEL BGT!

SI MAYA JUGA APAAN SIH!

JANGAN LUPA VOTE.

Ride Me Crazy (21++) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang