11

2.6K 131 8
                                    

Revan sudah sampai di rumahnya dan berterimakasih kepada Alvin karena sudah mengantarnya pulang,lalu ia masuk dan menghempaskan tubuhnya ke sofa dan memejamkan matanya. Kemudian ponselnya berdering dan ia pun melihat siapa yang menelepon,

"Di rumah,kenapa?" ucap Revan,

"Gue mau istirahat. Mending besok aja kalau mau ketemu" lanjutnya lalu menutup teleponnya,Revan menghembuskan nafas kasar dan berdecak sebal.

Tak lama kemudian ada yang mengetuk pintu rumahnya,dan dengan malas ia membukakan pintu dan melihat siapa yang datang. "Gue capek mau istirahat" rengek Revan,

"Biar gue temenin" ujar lelaki itu,ya dia adalah Galen.

Lalu Galen masuk dan Revan pun mengunci pintu, "Lo udah makan?" tanya Galen lalu duduk di sofa, "makan yuk. Gue laper nih" ajak Galen,

Lelaki disebelah Galen terlihat lesu, "Maya mantan lo?" celetuk Revan, "seberapa jauh hubungan lo sama dia?" lanjutnya. "Kok gue nggak pernah diceritain tentang dia sih" pertanyaan Revan sangat banyak mengenai Maya dan masa lalu nya.

Galen mengusap rambut Revan, "Dia mantan gue. Dulu,dia yang cuma ada di sebelah gue waktu gue nggak punya siapa-siapa. Dia juga jadi tempat cerita gue,tapi dia pergi gara-gara ikut orang tuanya pindah ke luar kota dan terpaksa kita berdua putus" jelas Galen panjang lebar,

Ia menceritakan Maya sangat detail kepada Revan,

"Dia spesial banget ya buat lo?" tanya Revan,

"Banget,Van."

Hati Revan sakit? Tentu saja.

"Tapi lo berhasil gantiin posisi dia" lanjut Galen,

Mata Revan tertuju pada Galen, "Maksudnya?",

"Buat sekarang,lo adalah orang yang paling spesial buat gue. Lo bikin gue ngerasain jatuh cinta lagi Van,gue juga nggak pernah se-sayang ini sama orang." ungkap Galen lalu tersenyum,

Pipi Revan memerah dan membuang muka karena malu, "Oke-oke stop" ucap Revan,

"Liat gue Van" pinta Galen,

"Pasti lo mau ledekin gue kan? Nggak mau" tolak Revan,

"Sebentar aja" mohon Galen,

Saat Revan menoleh,Galen langsung menempelkan bibirnya ke bibir Revan. Perlahan itu menjadi lumatan,bibir Revan sangat candu bagi Galen.

"Eunghh nggakhh bisa nafashh!" rengek Revan lalu melepaskan ciumannya,

Pipi Revan dicubit Galen,ia sangat gemas dengan pipi tembam ini. "Pacar gue kenapa lucu banget sih" ujarnya,

"Revan pengen susu pisang" ucap Revan,

"Mau beli sekarang? Emang ada varian pisang yah?" tanya Galen serius,

"Bukan susu yang ada di kemasan" jelas Revan,

"Terus yang mana?" bingung Galen,

Jari Revan menunjuk ke penis Galen. Lalu Galen mengeluarkan smirk-nya dan Revan berjongkok di lantai menghadap ke selangkangan Galen,

Tangan Revan mengelus bagian tengah itu,penis Galen belum tegak namun terasa sangat besar. Revan membuka resleting celananya lalu menjilat batang yang masih di bungkus dengan celana dalam,

"Fuck" erang Galen,Revan sangat membuat ia terangsang.

Penis Galen sudah tegak dan Revan pun membuka celana dalam Galen,keluarlah batang yang sudah tegak itu. Lidah Revan menjilatnya dari bawah sampai ke atas, "Vanhh" desah Galen,

Ride Me Crazy (21++) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang