Happy reading!
Jangan lupa vote dan comment ya
•••
Sudah berkali-kali ibunya memanggil, lelaki itu malah menutup wajahnya menggunakan bantal, rasa tak ingin mendengar.
Dia jengkel, kenapa ibunya sangat obsesi mengganggunya malam-malam begini.
Mau tidak mau Eric harus bangkit dari tidurnya, karna ibunya tidak akan menyerah mengganggunya.
Ceklek
Eric membuka pintu, sudah mendapati ibunya yang tersenyum manis didepannya.
"Apalagi mahh..."
Rika cengengesan mengetahui anaknya itu yang sedang kesal dari raut wajahnya.
Rika membuka ponselnya dan melihatkan wajah wanita seumuran Eric yang disukainya. dan dijodohkan dengan anaknya tentunya.
"Cantik kan? Mama suka." tanya Rika dengan mata berbinarnya
"Iya mah, cantik." balas Eric dengan malas
"Tapi mahh..."
"Kenapa sih ganggu tidur Eric cuma buat beginian, kalo sekali aja mah Eric gapapa tapi Mama nanya setiap hari loh, gak lama Eric yang setress ngadepinnya" lanjut Eric mengomeli ibunya
"Ihhh Mama tu gak sabar ketemuan langsung sama Wonyoung, gimana ya anaknya? pasti baikk banget" yakin Rika
"Gak. Anaknya manja, sok ngatur, Eric gak suka. Mana jahat lagi sama sahabatnya sendiri" frontal Eric
"Jangan gitu ih! Sebentar lagi perjodohan kalian bakal ditetapkan, dia juga bakal jadi temen hidup kamu, Mama gasuka kamu galak begitu ke dia" balas omel Rika kepada sang anak.
Eric menggaruk rambutnya yang tidak gatal dengan frustasi.
Sekarang kalian tau alasan Eric sangat membenci Wonyoung.
Eric diberitahu duluan agar dijodohkan dengan gadis itu, bukankah gadis itu sudah merenggut cita-cita Eric?
Bahkan gadis itu dengan santainya tak tahu-menahu tentang perjodohan tidak waras ini.
Eric masih ingin kuliah dan menjadi seorang Astronot, lalu kenapa harus rela-rela melepaskan cita-citanya itu demi gadis ini.
Dan mengambil alih perusahaan? ah sangat basi. Eric ingin membatalkan perjodohan ini tapi dia tahu apa konsekuensi nya bila menolak.
Jika gadis itu adalah May mah Eric fine-fine aja. Untungnya juga Haruto dan Jeongwoo sama sekali tidak tahu tentang ini.
"Iya udahh terserah, Eric mau tidur dulu besok masih sekolahh" pamit Eric dan kembali menutup pintunya secara sepihak.
•••
Disisi lain ada Haruto yang sedang bersama ibunya di ruang tamu sedang menonton film sambil menikmati cemilan.
Ayahnya menelfon akan lembur malam ini, jadi hanya mereka berdua saja.
"Ma...." panggil Haruto
"Apaa"
"Ruto suka sama cewe"
"Mama kira kamu Gay" jawab Sarah, sang ibu Haruto dengan santai.
"Seriuss ma..."
"Iya iya ini serius"
"Kalo nanti Haruto bawa kerumah Mama marah gak?"
"Idih, kayak cewenya mau aja sama kamu." ledek Sarah
Ah, sepertinya Haruto sudah salah orang.
"Udah gak jadi mau cerita, Haruto badmood, males sama Mama" Haruto pun pergi meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya.
Sarah hanya menggeleng, tak paham dengan anaknya.
Kenapa Haruto sangat tidak Gentle.
Padahal kan dia memiliki wajah yang tampan dan otak yang cerdas, seharusnya dia langsung membawa gadis itu kerumah tanpa minta ijin darinya.
Jika ingin disandingkan dengan apa yang dilakukan Ayah Haruto dulu kepada Sarah, itu kembali membuat Sarah tersipu malu, sangat romantis, berbeda jauh dengan yang dilakukan Haruto sekarang.
Sangat tidak keren.
•••
Wonyoung menelungkupkan wajahnya kedalam selimut.
Sudah berkali-kali dia mendengar suara piring pecah, dia menduga mood Irene sangat tidak baik hari ini.
Wonyoung takut, dia takut kalau Irene akan melampiaskan kemarahannya padanya.
Sebenarnya Wonyoung tau apa yang terjadi, Ibunya begini sudah pasti karna Ayah kandungnya, Suho.
Suho menjabat sebagai Kepala sekolah di SMA 48, makanya dia bisa dengan mudah melihat perkembangan Wonyoung.
Bukan cuma tau Suho sebagai ayahnya, Wonyoung juga tau bahwa dia adalah anak hasil perselingkuhan Suho dengan ibu kandungnya, dimana saat itu Suho masih menjadi Suami Irene, Ibunya sekarang.
Wonyoung sudah besar, dia sudah berhak tau asal usul dirinya sendiri.
Tapi Wonyoung tetap bersyukur Irene masih mengurusnya dan memberikan pakaian maupun makanan yang mewah.
Pranggg
Wonyoung menutup telinganya, dia semakin takut, amarah Irene belum mereda sama sekali.
Wonyoung menyalahkan dirinya atas kefrustasian Irene, dirinya yang salah karna mendapat nilai yang sangat jelek.
Dia benci ini, dia benci mengakui dia penyebab ini semua.
Wonyoung yakin, ayahnya itu pasti menertawakan Irene karna gagal mendidik Wonyoung.
Gadis itu hanya ingin cepat ini berakhir, dia juga ingin hidup bebas. Tapi sebelum dia hidup bebas, saat ini dia akan berjuang mati-matian.
Setelah itu, tolong, biarkan Wonyoung tenang.
•••
jadi, kalian tim Haruto atau Eric?
see u next chap..