Akhirnya update yeorobun~
Udah berapa bulan nih nganggur cerita,,,hiksroddd....
-yoklah jangan lupa voment yee-
Happyreading!
•••
Ting Nong!
Wonyoung yang berada diruang tamu pun langsung bergegas membukakan pintu.
"Huh! Akhirnya lo datang juga." lega Wonyoung.
Haruto datang dengan beberapa buku yang dia pegang.
"Masuk." ajak Wonyoung.
Haruto menuruti saja.
"Lo ngechat gue 1 jam yang lalu, ternyata datangnya sekarang. Emang sejauh apasih jarak rumah lo kerumah gue? Pake acara otw-otw an lagi." Sebal Wonyoung yang merasa sudah dibaduti.
"Gue bilang otw itu maksudnya otw mandi buka otw kerumah lo." jelas Haruto.
Wonyoung memutar bola matanya malas.
"Udah langsung aja belajarnya." Ucapnya dan langsung menyuruh Haruto untuk duduk didepan meja ruang tamu.
"Biiiii"
"Biiiii Marni"
Sang pemilik nama pun datang dengan gesit, "Iya kenapa non?"
"Tolong siapin cemilan ya, sama minuman 2" pinta Wonyoung.
Wanita yang kerap disapa bi marni ini pun segera mengangguk dan pergi menyelesaikan perintah.
"Lo gak punya kaki sama tangan buat ngambil sendiri?" Kepo Haruto
"Sejak kapan lo peduli sama urusan gue?" balas Wonyoung
"Apa gue harus suka dulu sama lo biar bisa peduliin urusan lo?"
"Lo apa-apaan sih, kita ini musuh. Kenapa malah bahas suka-sukaan sih!Inget ya lo itu benci sama gue, cukup inget itu aja gausah suka sama gue." cerocos Wonyoung.
"Yang bilang gue benci sama lo siapa?"
"Eric! Tapi gue yakin sih kalau emang lo benci gue. Secara gue anak ambis, dan seperti yang anak lain bilang gue itu punya sindrom Tuan Putri."
"Iya juga sih, jangan sampe deh gue suka sama lo" jawab Haruto.
"Syukur deh kalo gitu, gue jadi ngerasa aman"
"Aman kenapa?"
"Jangan kepo urusan orang" perintah Wonyoung.
Haruto mengedikkan bahu tak tahu.
Mereka mulai fokus pada tujuan utama, yaitu untuk belajar bersama.
•••
Sudah beberapa jam mereka belajar bersama, dan mereka memutuskan untuk istirahat sejenak sekaligus memakan cemilan.
"Gue mau nanya" spontan Haruto
"Lo beneran punya sindrom Tuan Putri?" kepo Haruto yang menjadi-jadi.
Wonyoung menghela napas, mengapa semua orang selalu menanyakan ini kepadanya.
"Lo suka ya sama gue?" tanya serius Wonyoung.
"Apaan sih, gue nanya doang elah" bantah Haruto
"Abisnya lo itu kepo banget tentang gue" malas Wonyoung.
"Udah mending kita lanjutin aja ni belajar, gausah banyak nanya. Lagian gue gak mau ngejawab, soalnya...." lanjut Wonyoung.
"Soalnya kenapa?"
"Pertanyaan itu bisa jadi jawabannya iya"
•••
Setelah beberapa jam yang lalu Haruto pulang dari rumahnya, Wonyoung harus pergi lagi untuk menghadiri kelas Les Kimianya.
Mama irene💗
Udah berangkat les?Wonyoung menghela napas saat membaca notif itu, sebenarnya ada rasa capek dalam dirinya yang harus terus-terusan belajar.
Iya ini otw mah
Gadis itu segera masuk kedalam mobil yang didalamnya sudah ada Pak Bejo, supirnya.
•••
"Kenapa sih non, disepanjang jalan
murung mulu" tanya Pak Bejo mencairkan suasana."Gak pak, cuma capek aja" jawab Wonyoung seadanya.
"Kalau capek jangan dipaksain ya non, non juga butuh istirahat."
Wonyoung hanya mengangguk saja, tak ingin memperpanjang. Padahal dia tau bahwa semua orang butuh istirahat,
Kecuali dirinya.
•••
Wonyoung memantapkan hati untuk memasuki ruangan les nya, dan tentu saja dia harus menyemangati dirinya sendiri.
'Semangat!'
Dia pun membuka pintu ruangan, dan seperti biasa hal yang dia liat pertama kali adalah teman lesnya yang sudah pada datang untuk memulai kelas.
Wonyoung duduk dimejanya sendiri, sedangkan disampingnya adalah Yoon, seorang gadis ambis seperti Wonyoung yang beda sekolah dengannnya.
"Gue kira lo gak dateng karna udah cape belajar Kimia" bisik Yoon.
"Apaansih"
"Lo kan udah pinter Kimia, ngapain belajar lagi sih? Heran gue" bisik Yoon lagi.
"Merasa tersaingi lo sama gue?" balas Wonyoung.
"Iyalah!! Untung kita beda sekolah, kalau engga setress deh harus ngadepin lo"
Wonyoung tak memperdulikannya lagi, karna guru mereka sudah memberi aba-aba bahwa kelas akan dimulai.
•••
Our Wonyoung
Our Haruto
see u next chap...