Happy reading!
•••
Haruto dan Wonyoung sudah sampai didepan rumah mewah milik Irene. Wonyoung pun turun tak lupa mengembalikan helm milik Haruto.
"Makasih" ucapnya
"Besok kita duduk sampingan" tiba-tiba Haruto.
Wonyoung yang langsung ingin masuk kedalam rumah langsung mengurungkan niatnya.
"Yang lo ucapin barusan itu pertanyaan atau pernyataan?" tanya Wonyoung
"Pernyataan. Sistemnya dirubah guru Kimia kesayangan lo." ejek Haruto
Fyi, Haruto berada dikelas XI MIPA 2 sedangkan Wonyoung berada dikelas XI MIPA 1.
"Lo kan besok olahraga, kenapa harus ikut ujian bareng kelas gue?" bingungnya.
"Makanya kerjaan lo jangan ambis mulu, baca grup kelas."
"Sabodo, udah sana cepet pulang, gue sibuk." ketus Wonyoung.
"Idih ngusir, udah ditolongin juga." kesal Haruto
"Gue pulang dulu" lanjutnya pamit.
Wonyoung pun langsung meninggalkan saja, terserah Haruto beneran pulang atau tetap menunggu didepan sana.
Lagipula Wonyoung sudah bilang makasih kan tadi.
•••
Sudah pukul 04.00 subuh, tetapi Wonyoung masih duduk di meja belajarnya, masih belajar tentunya.
Susah memang anak ambis.
Dia lelah, tetapi karna tadi siang Haruto bilang mereka akan 'kebetulan' duduk bersampingan besok, dia tentu tambah tidak mau kalah.
Wonyoung seperti setengah percaya dan tidak sama apa yang dikatakan Haruto, darimana lelaki itu tiba-tiba tau sistem ulangan harian diubah.
Tetapi kan lebih baik berjaga-jaga.
Maka dari itu, Wonyoung berusaha keras agar bisa lebih dulu selesai mengerjakan dan mendapat nilai tinggi lebih dari Haruto.
Padahal lebih dulu menyelesaikan soal tidak menjamin paling pintar.
"Cukup deh kayaknya hari ini, masih ada 2 jam lebih buat tidur bentar" batinnya.
Tetapi bukannya langsung tidur, dia malah membuka ponselnya untuk membuka sosmed sebentar. Menghilangkan kejenuhan.
Instagram.
Rutoo_
364 likes
Rutoo_ mikirin doiWonyoung mendelik ngeri, kenapa baru saja membuka apk sosmed itu langsung tertera wajahnya, sangat membuat mood jelek.
Anyways, lelaki itu ternyata bisa bucin juga, pikirnya.
Wonyoung ingin melihat reaksi komentar teman Haruto tentang kebucinan ini, tetapi nihil, komentarnya dinonaktifkan oleh Haruto.
Tunggu, sejak kapan Wonyoung kepo dengan lelaki itu.
Dengan cepat dia mematikan gadget nya, dia pun sudah tidak mood lagi memainkannya, secepat itu, dan langsung berpindah tempat kekasur. Dia akan istirahat sekarang.
•••
5 menit lagi ulangan akan segera dimulai, ternyata Haruto tidak berbohong, sekarang dirinya dan Wonyoung duduk bersampingan.
Wonyoung sudah sangat siap untuk memulai, dia yakin belajarnya sampai subuh tadi malam tidak akan sia-sia.
Guru sekarang pun sudah mewanti-wanti untuk tidak saling menyontek sambil kertas ulangan dibagikan.
Dan, ulangan pun dimulai.
Wonyoung memulainya dengan yakin, ia melihat terlebih dahulu soal -soal itu.
Yash! Soalnya udah bisa gue jawab diluar kepala. Kalo gini kan gue gaperlu takut.
Wonyoung sangat bersemangat kali ini.
•••
Waktu sisa 40 menit, tetapi Wonyoung sudah menyelesaikan semua pilihan ganda, hanya tinggal essai 5 nomor yang belum.
Mudah.
Soalnya yang mudah, batin Wonyoung.
Wonyoung menoleh sedikit ke Haruto, memastikan lelaki itu apakah dia sudah selesai.
Wonyoung sedikit lega, ternyata Haruto masih mengerjakan pilgan soal sekitaran nomor 70an.
Tak sengaja berpapasan, Ternyata disamping Haruto sudah ada Eric yang menatapnya.
Tapi tatapan kali ini dia seperti kebingungan, tapi Wonyoung rasa itu bukan tentang ulangan ini.
Wonyoung segera menghapus kontak matanya dengan Eric dan kembali fokus.
Selang beberapa detik saja,
"Wonyoung..."
Haruto memanggilnya pelan
Wonyoung langsung menoleh, tentu saja dia mendengar panggilan Haruto, jarak mereka sangat dekat.
Bukannya menjawab, Wonyoung malah menaikkan satu alisnya. Seperti bertanya-tanya ada apa.
Ternyata memang benar.
Haruto dengan cepat berdiri, sangat membuat suara yang menyebabkan semua murid melihat kearahnya bahkan guru pengawas juga.
"Ada apa Haruto?" tanya pengawas.
"Wonyoung mimisan pak" katanya sambil menunjuk Wonyoung.
Wonyoung kaget, dia langsung mengecek bawah hidungnya dengan tangan, dan benar saja, ada darah disana.
Wonyoung langsung mengangkat kepalanya ke atas agar darahnya tidak berjatuhan kebawah.
Semua murid didalam kelas panik.
Sial. Kenapa Wonyoung menjadi pusing disaat begini.
Sial, sial, sial.
Wonyoung hilang kendali, wajahnya memucat, dan
Brukk
Gadis itu pun ambruk.
Dengan sigap Haruto membopongnya ala bridal menuju uks, gadis itu sangat tak berdaya sekarang.
"Pak saya izin sebentar"
Pengawas pun mengiyakan karna dia juga takut akan keadaan Wonyoung yang seperti itu.
•••
See u next...
chapter yang bakal semakin memanas👀