Brak
Suara itu terdengar saat seorang pria masuk ke dalam sebuah ruangan di Mansion yang besar itu. Mata merah darahnya membuat siapa saja yang melihatnya menjadi terbujur kaku saat itu juga.
"Di mana ayah?" Tanya pria itu pada seorang penjaga.
"Beliau ada di Aula Utama dengan Tuan Yeonjun" setelah mendengar itu pria itu langsung membuang menendang penjaga itu sehingga dia jatuh ke lantai.
Pria itu menendang pintu Aula membuat semua orang yang ada di dalam terkejut.
"Wah wah kalian di sini tanpa ku?" Pria Bang itu berjalan sambil menepuk tangannya ke arah mereka.
"Chris?" Pria tua yang duduk di singgahsana itu bangun dengan wajah terkejut.
"Kak Chris? Kau?" Tanya Yeonjun saat melihat kakaknya kembali dengan hidup.
"Kalian terkejut? Aku masih hidup?" Tanya Chan dengan senyuman miringnya. Pria tua itu berlari ke arah Chan dan mencoba memeluknya.
"Anakku ayah senang kau kembali" pria itu memeluk Chan sambil menangis. Yeonjun juga berkaca-kaca melihat kejadian itu.
"Sudahlah ayah jangan buang air mata ayah, aku tahu kalian yang telah membunuh ku" Chan berusaha mendorong sang ayah.
"Mangapa kamu membunuh pangeran mahkota?" Tiba-tiba terdengar suara wanita dari belakang Chan.
"Chris ibu sangat merindukan mu, kamu sudah mengobati mu tapi saat itu takdir berkata lain. Tapi aku senang kau kembali" wanita itu memeluk Chan dari belakang.
"Maafkan ibu jika tidak bisa menjaga mu dengan baik. Aku hampir kehilangan salah satu putraku" lanjut wanita itu. Hati Chan yang keras akhirnya luluh saat melihat sang ibu. Dia juga menatap dua orang di depannya.
"Kau menjaga kerajaan kita dengan baik nak" sang ayah ikut berkomentar.
***
Saat itu Chan tengah membuat strategi untuk memukul mundur pasukan yang mencoba untuk menyerang kerajaannya. Pasukan itu berasal dari kaum immortal lainnya yaitu musuh bebuyutan mereka kaum manusia serigala.
"Kalian serang dari arah sini, aku yang pasukan lain akan ke sana" ujar Chan. Semua orang mengangguk dan pergi mengambil tempat masing-masing.
Saat Chan akan pergi seseorang memegang tangannya dari belakang.
"Hati-hati pangeran" suara lembut itu membuat hati Chan meleleh. Walaupun dia adalah seorang anak pelayan, pria itu satu-satunya orang yang bisa meluluhkan hati pria es itu.
"Aku akan segera kembali Hyunjin" setelah mengatakan itu Chan tersenyum lalu dia mengecup dahi pria itu.
Setelah itu pria itu melaju ke medan perang.Chan berperang dengan gagah berani menimpas semua musuh. Semua lawan ketakutan saat melihat mata merah itu.
Auuuuuu
Suara serigala memenuhi medan tempur, banyak sekali para manusia serigala sudah merubah wujud mereka.
"Hai" suara itu terdengar di belakang Chan. Pria Bang itu tersenyum mendengarkannya. Dengan sigap dia berbalik dan berusaha menebas pria dengan topeng itu. Namun itu tidak berhasil.
"Kau kurang cepat" ejeknya lalu sesuatu menacap di dada Chan membuatnya kesakitan.
"Kau belum cocok menjadi seorang pangeran" suara itu terdengar saat Chan tersungkur ke tanah. Dia mengambil apa yang menancap di sana walaupun tangannya akan melepuh.
"Sial ini perak" gumamnya. Lalu pandangan pria itu semakin lama semakin kabur.
Mengingat kejadian itu saja sudah membuat Chan sangat kesal setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLOODLUST || BANGINHO ✔
Fiksi PenggemarNote: Sebelum baca follow akun author dulu ya BANGINHO FAN FICTION Minho tidak menyangka jika seorang mate yang dia cari selama ini akan membuangnya seperti sebuah sampah. WARNING ⚠️ -BXB -🔞 -CHAN = TOP -MINHO = BOTTOM