👑
DARK SIDE OF PRINCE
Malam tak berbintang membuat suasana menjadi lebih mencekam dari biasanya. Warga biasa lebih memilih untuk tidur disaat seperti ini, mengabaikan malam dan berharap mentari segera terbit. Dari ratusan rumah nampaknya ada satu yang terlihat masih terjaga, asap mengepul dari cerobong asap yang menjadi tanda bahwa penghuni masih terjaga. Tiga ekor anjing hitam yang bertugas menjaga rumah tengah menggeram kepada dua ekor kuda yang berdiri disana.
Terdengar dentingan gelas dari dalam rumah yang penuh dengan ilalang, seakan tak pernah dibersihkan selama bertahun-tahun yang menambah kesan mistis.
Didalam rumah nyatanya tak kalah menyeramkan juga, terdapat banyak pajangan tengkorak hewan bahkan beberapa tengkorak manusia terpanjang didinding, ditambah bau busuk yang cukup membuat orang muak berlama-lama berdiam disini.
Terhitung sudah dua jam Shion bersama Sukai berada di sana, menahan indra penciuman dan rasa ngeri di tempat ini. Keduanya duduk dengan waspada, menatap punggung seorang wanita tua berpakaian lusuh, rambutnya telah berubah warna menjadi putih terurai yang tak terurus lagi. Sosok itu tengah berdiri disebuah tungku api, mencampur banyak bahan lalu mengaduknya dengan raut wajah bahagia.
"Apakah sudah selesai? Ini sudah dua jam sejak kau membuat racun itu" Sukai mengatakan hal tersebut dengan lantang, mulai merasa tak nyaman berada disini.
"Tenang anak muda" suaranya terdengar sangat serak dan sedikit menakutkan. Terlihat sang dukun mencampurkan setetes cairan berwarna merah ke dalam kuali yang ternyata merubah cairan hitam pekat menjadi bening seperti air biasa. Baik Shion dan Sukai tak dapat menyaksikan keajaiban itu namun mereka cukup jelas melihatnya tersenyum lebar.
"Aku tau kalian sangat membutuhkan ini untuk membunuh sang calon raja, pangeran Ruki bukan?" Perkataan itu membuat kedua prajurit terdiam, menatap satu sama lain dengan curiga.
"Dan pangeran Ren yang mengutus kalian bukan?" Ia berkata kembali sambil mengambil beberapa botol di dalam rak yang terlihat penuh dengan sarang laba-laba.
"Kami tak pernah mengatakan hal itu" Sukai mengatakan.
"Semua sudah tergambar dari wajah kalian wahai prajurit" dukun itu melanjutkan hingga membuat Shion dan Sukai dengan cepat menarik pedang, melangkah cepat untuk menodongkan pedang tepat di kedua sisi leher sang wanita tua.
"Sekali saja kau mengatakan hal ini pada siapapun kau akan mati" Sukai mengancam, rencana ini tak boleh diketahui oleh orang lain.
"Kalian masih membutuhkan racunku, sayang" ia berkata tanpa berbalik sedikitpun. Sepertinya ancaman seperti ini terlalu sering ia alami.
"Maka tutup mulutmu" Sukai berkata kembali.
"Bisakah aku mendapatkan lebih dari tawaran kalian?" Ia bertanya sambil berbalik. Wajah keriputnya terlihat begitu mengerikan dengan senyuman. Ia adalah gambaran sempurna penyihir yang berada di buku anak-anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side Of Prince
FanfictionKenyataan dibalik dinding megah kastil tak seindah yang dibayangkan banyak orang. Kisah tentang cinta, kesetiaan, penghianatan dan pertumpahan darah menghiasi setiap sudut kastil. *** Sinar bulan seakan tertawa setiap waktu padanya. Ia hanyalah seor...