👑
DARK SIDE OF PRINCE
Istana hari ini terlihat lebih sibuk dari biasanya, hampir semua warga berada di luar untuk menyaksikan penobatan raja. Semua penghuni kerajaan bekerja dengan penuh kehati-hatian agar acara berjalan dengan sempurna. Para tetua hampir selama satu jam terakhir memberi banyak nasehat apa saja yang harus dilakukan calon raja, disisi lain pelayan membantu menyiapkan baju dan makanan. Ruki yang sebenarnya tak terlalu menyukai semua kesibukan dan kebisingan karena mengganggu, namun setidaknya Sho selalu disana untuk menenangkan.
Di lain sisi para pangeran lainnya terlihat dalam mood yang kurang baik. Mereka sangat marah dengan pengangkatan Raja, mereka terlalu sopan untuk menghunuskan pedangnya ke arah Ruki saat ini. Hanya Mame yang terlihat lebih tenang dibanding ke dua saudara lainnya, mungkin karena ia tak terlalu peduli dengan tahta.
"Aku mual" ucap Ruki secara mendadak membuat Sho langsung menoleh. Keduanya kini masih berada di kamar, beberapa saat yang lalu ia telah selesai berpakaian khusus penobatan Raja. Cukup jelas di mata Sho bahwa tuannya tak nyaman dengan segala macam pernak pernik di jubahnya, belum lagi ia mengeluh tentang berat pakaian
"Apa kau sakit pangeran? Eh maksudnya Raja?" Ia mengoreksi kesalahannya sendiri, berusaha menggoda dan melihat reaksinya.
"Aneh sejujurnya mendengar kau memanggilku seperti itu" ia menatap Sho sambil tersenyum walau itu tak serta merta menyembunyikan wajah tegangnya.
"Tenangkan dirimu pangeran, kau pasti bisa melalui hal ini, aku yakin semua akan baik-baik saja"
"Ya dengan indikasi racun yang akan diberikan pangeran Ren kemarin" ekspresi sedih tak luput dari penglihatan Sho.
"Siapa peduli dengannya? Mulai hari ini dia hanyalah bawahamu, kau bisa mengusirnya jika perlu" Ia mengatakan dengan sedikit emosi. Tentu saja ia mengerti perasaan pangeran Ruki. Saudara yang seharusnya saling mendukung malah saling tusuk untuk sebuah tahta.
"Kau tau dia masih saudaraku, aku tak bisa melakukan itu" Ia terseyum lemah.
"Maaf atas kelancangan hamba" Sho menundukkan kepalanya dalam, meminta maaf dengan segenap hatinya.
"Bagaimana? Apakah semua sudah siap?" Tanya salah satu penasehat kerajaan yang tanpa aba-aba masuk kamar. "Dan jangan perlihatkan raut wajah seperti itu pangeran! Sudah berapa kali aku menasehatimu apa-apa yang perlu di lakukan dalam proses pengobatan raja?!"
"Ya, kau sudah mengatakannya" Ruki hanya bisa menghela nafas panjang. Sang penasehat kerajaan masih fokus menatap penampilan Ruki, mencari celah untuk di komentari. Ia hanya bersyukur tak ada kesalahan apapun yang berarti tak ada ceramah panjang lebar.
"Semuanya telah menunggu, jadi cepat perbaikan cara kau berekspresi. Aku menunggumu di luar" Adalah kata terkahir sebelum sang penasehat keluar kamar.
"Setidaknya aku akan tersenyum dengan ramah jika baju ini tak berat" Ruki tak habis pikir kenapa peraturan penobatan Raja harus dengan baju tebal dan berat ini? Jika ia telah sah menjadi Raja maka sudah pasti peraturan pertama yang akan ia hapuskan adalah baju sialan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side Of Prince
FanfictionKenyataan dibalik dinding megah kastil tak seindah yang dibayangkan banyak orang. Kisah tentang cinta, kesetiaan, penghianatan dan pertumpahan darah menghiasi setiap sudut kastil. *** Sinar bulan seakan tertawa setiap waktu padanya. Ia hanyalah seor...