[END]
[⚠️SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU AKUN PENULIS!!⚠️]
JANGAN JADI PEMBACA GELAP !
...
KING BLACK
Julukan yang tepat untuk ketua geng ACHILES. Kegiatan olahraga yang dilakukan setiap hari. Berantem. Dengan berpakaian serba hitam setia...
Jessica perlahan berjalan mendekat lantas berlari lalu memeluk orang itu yang memanggilnya tadi.
Seketika semua orang merasa bingung dengan kejadian ini, begitupun dengan teman-teman Jessica dan Jevin sekaligus.
"Kapan pulang?" tanya Jessica yang belum melepaskan pelukannya.
"Barusan," jawabannya pelan.
Jevin seketika merasa kesal. Teman-temannya yang tahu Jevin merasa panas lantas menyindir.
"Aduh, panas banget ya, padahal ini kantin ada kipasnya," sindir Ilham, sambil mengipas-ngipas tubuhnya dengan tangannya.
Seperti biasa, Sakti yang paham akalnya Ilham pun mengikuti.
"Ya 'kan, Sak," kode Ilham, sambil menyenggol lengan Sakti.
"Ah iya, panas banget gue," ucap Sakti, mengikuti Ilham, sambil melirik Jevin yang sudah kebakar api cemburu.
Jevin tidak memperdulikan sindiran itu, dia lantas berjalan dengan langkah lebar menuju Jessica dengan rasa kesal yang menguasai dirinya.
Setibanya Jevin di tempat Jessica dengan cowok itu, Jevin langsung memisahkan mereka berdua.
"Apa-apaan!" kesal cowok itu.
"Lo yang apaan!" balas Jevin dengan keras membuat Jessica terkejut.
"Jangan teriak-teriak, Jev!" perintah Jessica. Jevin tidak memperdulikan perintah Jessica.
"Siapa?" tanya cowok itu.
"Lo yang siapa?" tanya Jevin balik dengan mata yang menyorot tajam.
Cowok itu melirik Jessica sebentar lalu mempunyai ide licik.
"Gue pacarnya Jessica! Kenapa lo? Kaget?" jawab cowok itu terus terang.
Jessica yang mendengar itu terkejut, dia melototkan matanya kepada cowok itu ingin protes.
"Heh! Apa-apaan lo!" bantah Jessica tidak terima.
Jevin yang mendengar itu makin terselumut emosi. Jevin lantas menarik tangan Jessica.
"Mau lo bawa kemana pacar gue?" teriak cowok itu dengan nada sedikit mengejek.
Jevin ternyata membawa Jessica ke taman belakang. Jevin menyentak kasar tangan Jessica membuat Jessica mengadu kesakitan tapi Jevin tidak memperdulikan itu.
"Jelasin!" titah Jevin sambil menatap Jessica dengan mata yang menyorot tajam.
Jessica terdiam sebentar lalu mempunyai pikiran untuk mengerjai Jevin.
"Ya jelasin apa lagi? Udah jelaskan?" jawab Jessica.
"Jadi bener dia pacar kamu?" tanya Jevin dengan penekanan di setiap katanya.
"Menurut kamu aja gimana?" bukannya menjawab pertanyaan Jevin, Jessica malah bertanya balik.
"SIAL!" teriak Jevin kesal sambil menonjok dinding di dekatnya.
Jessica terkejut dengan apa yang dilakukan Jevin baru saja.
"Jevin!" sentak Jessica.
Jevin menyugar rambutnya yang basah karena berkeringat lalu memegang kedua bahu Jessica untuk menghadap kearahnya.
"Jawab sekali lagi! Benar apa nggak, dia itu pacar kamu?" tekan Jevin sekali lagi.
Jessica hanya mengangguk. Jevin menghela napasnya panjang.
"Terus aku kamu anggap apa, Jess," tanya Jevin sabar.
"Pacar" jawab Jessica santai.
"Pacar kedua iya?" tanya Jevin dengan kesal.
"I don't know," jawab Jessica dengan sedikit bernada.
"Gila lo! Tahu gitu, kenapa lo nerima gue waktu di rumah sakit?" tanya Jevin dengan kesal.
"Biarin lah! Kenapa? Mau marah? Gila!" ujar Jessica.
"Jess, beneran pacar kamu?" tanya Jevin sekali lagi.
"Iya."
"Sial!" seru Jevin, sambil berlalu pergi.
•••
Jessica keluar dari kamar mandi. Setelah dari taman dia memutuskan untuk ke kamar mandi mencuci mukanya.
"Jess," panggil cowok yang berpelukan dengan Jessica tadi.
"Ya udah ayo balik kita jelasin sama-sama" ajaknya.
Lantas mereka pun berjalan untuk menuju kantin kembali dimana ada teman-teman Jessica dan Jevin berkumpul saat istirahat tadi, apalagi masih terdapat Gabby, yang pasti Jessica akan diejek.
•••
HALO SEMUANYA! 🐰
SEPERTI BIASA, JANGAN LUPA VOTE, KOMEN SAMA FOLLOW!
