02. mandi

4.5K 893 5
                                    

Sore hari, [Name] dan Manjiro masih belum mengakrabkan diri. [Name] berdiam diri di kamarnya yang berada di samping kamar Manjiro, sama halnya dengan Manjiro yang juga mengurung diri di kamarnya.

[Name] keluar dari kamar setelah jam menunjukkan pukul 16:47. Gadis itu berjalan ke arah kamar mandi dengan handuk yang ia kalungkan di leher jenjangnya. Tidak lupa dengan peralatan mandi dan juga baju bersih dalam tas kecil yang tengah ia tenteng.

Lagi-lagi [Name] berpapasan dengan Manjiro yang juga membawa handuk di lehernya.

"Aku dulu, ya?" Tawar [Name]. Bukan tawaran sih, karena jika Manjiro tidak mengizinkannya pun [Name] akan tetap mandi terlebih dahulu.

Manjiro menggeleng, "Kau tidak tahu dimana letak kamar mandi, jadi minggir." Manjiro berjalan ke depan. Jadi tadi [Name] salah arah?.

[Name] berbalik arah dan berjalan mengikuti langkah kaki Manjiro. Hingga mereka berdua sampai di depan kamar mandi dengan pintu berwarna biru laut itu.

Sang gadis lebih dulu memegang kenop pintu. Tersenyum penuh kemenangan, namun senyum itu hilang seketika saat tangannya di tepis oleh Manjiro.

Dua makhluk hidup itu saling berdebat di depan kamar mandi. Hingga ibu Sano tiba-tiba datang dan melerai mereka setelah mendengar keributan yang berasal dari arah kamar mandi.

"Aku dulu, ya?" Lagi-lagi [Name] memohon. Namun saat ini ia sedikit menyeringai saat melihat ibu Sano yang berada di dekatnya. Sudah dipastikan jika mau tak mau Manjiro tetap harus mengalah.

Manjiro menghela nafas kasar. Lantas dirinya pergi meninggalkan [Name] yang sudah masuk ke kamar mandi.

Andai saja ibunya tidak berteman dekat dengan ibu [Name], pasti ia tak perlu repot-repot bertemu dan mengenal manusia se menyebalkan [Name]. Begitulah pikir Manjiro saat ini.

Manjiro memang tak pernah kasar dengan perempuan. Bahkan ia akan berubah menjadi lembut jika itu berhubungan dengan perempuan. Tetapi jika perempuan itu adalah [Name]? Entahlah, Manjiro ingin sekali berkata kasar kepadanya.

Sabarkanlah hati Manjiro.

𝐒𝐓𝐀𝐘 𝐎𝐕𝐄𝐑𝐍𝐈𝐆𝐇𝐓 » manjirōTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang