09. cium, boleh?

3.4K 732 6
                                    

Manjirou mengajak [Name] bermain, lebih tepatnya mengajak [Name] menghabiskan uangnya.

Manjirou kira [Name] hanya akan membeli eskrim, jadi laki-laki itu bilang akan mentraktir. Tapi ternyata tidak hanya eskrim yang [Name] ambil. Beberapa snack, chuupet, susu kotak, dan permen lolipop juga ia letakkan di keranjang.

"Kau tidak mau?" [Name] menyodorkan keripik kentang yang sudah ia buka ke arah Manjirou.

Mereka berdua sudah keluar dari supermarket. Dompet Manjirou juga sudah kering.

Saat ini, [Name] dan Manjirou tengah duduk di bawah pohon. Angin sepoi-sepoi menerbangkan sedikit helaian rambut [Name]. Tangan Manjirou mengambil ikat rambut di saku celananya untuk mengikat rambut [Name].

Gadis itu menelan keripik kentang nya, kemudian meneguk sedikit susu kotak rasa cokelat. "Besok aku pulang."

"Hah?!" Manjirou yang tadinya hanya menatap datar rumput di depannya sembari menunggu [Name] menghabiskan semua makannya, kini menolehkan kepala. "Kau bilang satu minggu. Bukannya sekarang baru 3 hari?"

[Name] mengangguk. "Ayahku sudah menyelesaikan pekerjaannya."

Kenapa Manjirou tidak rela gadis itu pulang cepat?.

"Jadi untuk yang terakhir, kau minta apa dari ku?" Tanya [Name].

"Cium, boleh?" Manjirou kesurupan Mineta!

[Name] tersenyum. "Tentu!"

Awalnya Manjirou takut dengan senyuman [Name], namun setelah gadis itu mengucapkan kata 'tentu', Manjirou jadi ikut-ikutan senyum.

"Tentu saja tidak boleh!" Ucap [Name] sedikit berteriak dan memasukkan permen lolipop yang belum sempat ia makan ke mulut Manjirou.

𝐒𝐓𝐀𝐘 𝐎𝐕𝐄𝐑𝐍𝐈𝐆𝐇𝐓 » manjirōTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang