"[Name]?!"
Manjirou merasa sedikit heran karena sejak tadi ia tidak mendengar celotehan [Name]. Belum lagi saat Manjirou memanggilnya, ia tidak mendapat sahutan dari dalam kamar. Hal itu membuat Manjirou merasa khawatir(?).
Pintu dibuka, namun tidak ada tanda-tanda keberadaan [Name] di dalam kamar tersebut. Dimana gadis itu? Padahal Manjirou yakin jika [Name] tidak tahu daerah sekitar rumahnya.
Lalu untuk apa [Name] keluar rumah?.
"[Name] hilang?" Tanya Manjirou sembari berlari ke luar rumah untuk mencari gadis itu "Siapa yang berani menculik gadis menyeramkan sepertinya?!"
Manjirou terus memanggil nama sang gadis, walaupun tidak ada yang menjawab. Hingga Manjirou melihat pemandangan yang saat ini berada di depannya, ia sedikit menyunggingkan senyum dan menghela nafasnya perlahan.
"Hehe, aku tidak sengaja menendang anu nya." [Name] menggaruk tengkuknya dan berjalan mendekati Manjirou. Meninggalkan laki-laki yang kemarin mencengkeram lehernya itu tergeletak di tanah.
"Kau ngapain disini?" Manjirou melihat [Name] dari ujung kaki hingga kepala, tidak ada yang lecet.
"Aku bosan di rumah," [Name] menatap tangannya yang saat ini di gandeng oleh Manjirou. "Aku mau mengajakmu, tapi tidak jadi. Mana mungkin kau mau?!"
[Name] memang merasa bosan jika terus-terusan mengurung diri di kamar. Jadi [Name] memutuskan untuk keluar mencari udara segar, namun ia justru bertemu dengan laki-laki kemarin.
[Name] menggunakan momen tersebut untuk balas dendam. Dari belakang, ia berlari kemudian dengan sengaja menendang anu laki-laki itu hingga jatuh pingsan.
Tetapi [Name] bilang ke Manjirou jika ia tidak sengaja.
"Padahal aku mau."
"EH—"
