[Name] masih sedikit tidak percaya dengan apa yang di katakan Manjirou tadi. Apakah karena Manjirou cebol? [Name] jadi meragukan hal jika laki-laki itu merupakan ketua geng. Tokyo Manji?.
"Mau kemana lagi?" Tanya [Name] saat Manjirou kembali menarik pergelangan tangannya keluar dari bangunan tua tersebut.
Manjirou tak menjawab hingga mereka berdua sampai di depan penjual dorayaki. Langkah kaki [Name] untuk ikut mendekat ke arah penjual tersebut ia urungkan. Alasannya karena gadis itu lupa membawa dompet, 1 yen pun ia tidak punya.
Namun siapa sangka jika Manjirou memberinya satu buah dorayaki?. Padahal [Name] sudah mempersiapkan diri untuk melihat Manjirou yang memakan dorayaki seorang diri.
"Punyaku isi kacang." [Name] menunjukkan dorayaki miliknya yang sudah ia belah menjadi dua bagian.
Manjirou juga membelah dorayaki miliknya. "Cokelat."
"Manjirou apa kau membenci ku? Apa kau kesal dengan sifat ku?" Pertanyaan beruntun sekaligus mendadak yang keluar dari mulut [Name] membuat Manjirou mengernyitkan dahi, merasa heran.
Manjirou bersyukur jika gadis itu sudah sadar atas kelakuannya.
"Jika iya, aku minta maaf!" Manjirou mengira [Name] akan mengulurkan tangan kanannya dan bersalaman. Tetapi yang terjadi justru [Name] mengambil dorayaki isi cokelat miliknya.
Pantas saja perasaan Manjirou tidak enak sejak tadi.
'Dia lucu sekali.'