Manjiro menguap, menutup mulut nya menggunakan telapak tangan. Laki-laki itu masih mengantuk, namun keributan yang bersumber dari dapur memaksanya untuk bangun.
Tangan Manjiro membenarkan posisi celana hitam selutut nya yang tadi sempat miring akibat ia tidak bisa tenang saat tidur. Manjiro tidur dengan banyak posisi, membuatnya terlihat seperti gembel saat bangun tidur.
Teringat jika ada gadis yang tengah menginap di rumahnya, Manjiro memperlambat langkah kakinya agar tidak menimbulkan bunyi. Ia berencana untuk menyelinap masuk ke kamar mandi, cuci muka, baru kemudian menampakkan wajahnya yang sudah tampan di depan [Name].
Manjiro berpikir jika keributan tadi adalah geng Moebius yang meminta makan, tetapi pemandangan yang saat ini ia lihat berbeda 100% dengan pikiran konyolnya.
Laki-laki bermarga Sano itu menyangka jika [Name] adalah gadis pemalas yang tidak akan bangun pagi, apalagi sampai memasak.
"Aku sudah menikah?" Gumamnya lirih. Melihat [Name] yang saat ini tengah memasak bersama sang ibu membuat Manjiro membayangkan bagaimana indahnya masa depan.
Manjiro juga seorang manusia. Sama seperti manusia lain, ia juga bisa berhalu. Tetapi Manjiro segera menepis pikirannya tersebut. Karena tiba-tiba terlintas pikiran konyol jika Manjiro menikahi [Name], satu detik setelah pesta pernikahan, mereka langsung cerai.
Seperti ada yang memperhatikannya, [Name] menolehkan kepala ke belakang. Terdapat seorang Sano Manjiro yang gelagapan dan kembali berjalan ke kamar mandi sembari bersiul.
[Name] menoleh ke arah jam yang berada di dapur, pukul 06:11.
"Dasar pemalas."
