Sebelum baca, dipersilahkan untuk Vote dan Koment, thanks❤
*
*
*
*Angin malam berhembus menusuk pada kulit Nadine. Sekarang Nadine di tempat pesta ulang tahun kekasih Karel. Dirinya bosan.
Sungguh tidak suka keramain. Disini dia mati kutu seorang diri. Karena Karel sibuk bersama dengan kekasihnya. Dia mencebik bibirnya kesal.
Mending sekarang dia pergi mencoba beberapa makanan di pesta yang terbilang mewah.
Karel itu memang sudah mempunyai kekasih. Namanya Ethan. Ingat pada waktu Karel mabuk? . Dirinya terlanjur patah hati karena kesalah pahaman diantara mereka berdua. Karena itu Karel pergi ke Bar karena patah hati.
Back to Nadine
Sudah satu jam Nadine mencoba makanan disini. Sungguh perutnya lama lama bisa kembung. Lalu dia melihat ke arah jam tangan. Ini sudah hampir jam 11 malam. Dirinya langsung berniat pergi berpamitan kepada sahabatnya.
"Aku pergi dulu Karel. Kau habiskan saja waktumu bersama Ethan"
"Kau pulang sendiri tak apa?" Tanya Karel khawatir sambil memeluk lengan Ethan.
Ethan hanya tersenyum lalu berucap
"Terima kasih sudah datang ke pestaku Nadine""Ah ya Ethan kau jaga Karel okey, kalau dia sampai pulang dalam keadaan menangis lagi aku tidak akan mengampunimu lagi, " Ucap Nadine sedikit bercanda.
" Kalau begitu aku pergi dulu Karel, Nathan" Sambung Nadine kesal melihat dua sejoli ini bermesraan.
" Baiklah Hati hati Nadine" Jawab Karel sambil memeluk Nadine terkekeh. Mengetahui Nadine sedang kesal.
Ethan hanya menganggukan kepalanya saja sambil tersenyum.
Sampai Nadine hilang di pandangan Karel dan Nathan.Untung tadi Nadine membawa mobil. Jadi memudahkan untuk pulang. Karena di jam seperti ini pasti taxi sudah sulit ditemukan.
Huh ini sungguh melelahkan batin Nadine sambil mengaitkan seltbet ke tubuhnya.
Di pertengahan jalan yang terlihat sepi. Bahkan tidak ada seorang pun disini. Hanya ada dirinya sendiri. Nadine merinding.
Apakah ada setan disekitar sini batin nadine bergidik.Tunggu dulu. Kenapa mobilnya mendadak berhenti di tengah - tengah seperti ini. Mana sepi lagi.
Aish pantesan bensinnya habis. Bagaimana ini, ponselnya mendadak mati. Mungkin kehabisan baterai.
Sampai ada seseorang yang mengetuk kaca mobil Nadine. Nadine tentu terkejut. Bahkan tangannya sudah bergetar." Demi setan,ini sangat takut"lirih Nadine sambil membuka pintu mobilnya.
Lalu seseorang memukul tengkuk Nadine. Semuanya mulai gelap. Nadine samar samar mendengar seseorang berbicara.
"Tolong" gumam Nadine lemah.
Dirinya tidak tahu, bagaimana nasib kedepannya.🍒🍒🍒
Silau matahari dari jendela yang besar mengakibatkan tidur Nadine terusik. Ini sudah pagi hari. Nadine mengernyit bingung. Perasaan dirinya semalam diculik. Seharusnya kalau diculik dibawa ke tempat yang mengerikan. Tapi ini. Lihatlah, kamar yang terlihat mewah dan luas.
"Ini sangat pusing" Lirih Nadine mengusap dahinya.
Lalu terdengar suara sepatu yang berjalan ke arah kamar Nadine."Kau sudah bangun nona" tanyanya dengan datar. Dan mata yang menyorot tajam.
Nadine kaget."K-kau? " tunjuk Nadine dengan muka terkejut.
"Apa apaan ini!. Jadi kau yang telah menculikku"
Bangkit Nadine dengan tangan yang terkepal."Minggir aku mau pulang" Menyentak tangan seorang itu karena menghalangi pintunya.
"Kau tidak bisa pulang. Kau selamanya akan disini" Tekan orang itu dengan memegang tangan Nadine kuat.
Nadine meringis kesakitan."Aku tidak percaya ini. Jadi k-kau"
"Yes its me. David Gregory Franklyn. Orang yang telah menculikmu" Ucap David dengan nada rendah. Bahkan dirinya sudah mengurung Nadine di dalam kungkungannya.
"Ingat ini baik baik. Hidupmu tidak sebebas dulu. Kau tidak bisa keluar dari mansion ini tanpa seizinku. Ingat itu" Tekan David dengan mencengkram dagu Nadine kuat.
Nadine meringis pelan. Matanya sudah berkaca kaca."Aku tidak ada hubungannya denganmu tuan David. Jadi TOLONG LEPASKAN AKU SEKARANG JUGA!!" Teriak Nadine berani.
David mengetatkan rahangnya. Lalu menekan kuat dagu Nadine kencang.
"Jangan berteriak padaku sialan." Tampar David keras yang menyebabkan pipi Nadine kesamping.Sungguh sakit. Nadine bahkan sudah mengeluarkan air matanya. Dirinya tidak pernah sama sekali diperlakukan seperti itu bahkan oleh kedua orang tuanya.
Tapi David yang bahkan hanya satu kali bertemu sudah menampar dirinya. Keterlaluan.
"Berani beraninya kau menamparku hah!. Aku sungguh tidak tahu mengapa kau melakukan hal seperti ini padaku. Kau brengsek sialan" Dengan tangan yang masih bertengger di pipinya.David menatap tajam dengan mata yang memerah menahan amarah. Tangannya terkepal kuat. Dirinya sekali lagi mencengkram pipi Nadine yang sudah memerah akibat tamparannya.
Sungguh ini sangat sakit batin Nadine meringis pelan. Bahkan air matanya kembali keluar.
"Kau ingin tahu kenapa alasannya huh. Karena aku membencimu bitch" Tekan David dengan bibir yang sudah mendekati telinga Nadine.
Nadine mengernyit bingung. Apa dirinya punya kesalahan terhadap David selama ini. Itu tidak mungkin. Dirinya bahkan baru bertemu satu kali dengannya.
"Why you hate me?" Tanya Nadine dengan raut penasaran. Nadine ketakutan melihat wajah David yang terlihat menyeramkan. Sangat Berbeda saat pertama kali bertemu di pertemuan meating kala itu. David sungguh seperti iblis.
"Karena suatu alasan" Dingin David langsung menghempaskan Nadine ke lantai.
"Aw" lirih Nadine kesakitan.
Lalu David jongkok dihadapan Nadine."Jangan banyak tanya. Mulai sekarang kau turuti apa yang aku ucapkan. Sekarang kau mandi lalu makan!" Perintah David dingin yang tidak bisa dibantah. Lalu keluar dari kamar Nadine. Mengunci Nadine di dalam kamar tidur sendirian.
Nadine menangis keras. Dirinya tidak sebebas dulu. Tidak bekerja, tidak keluar ruangan bahkan tidak bisa menemui sahabatnya, karel. Oh tuhan, kenapa ini bisa terjadi.
TBC
Btw dari awal ada yang ngeuh ga sii itu David yang mau nyulik Nadine??!
Tertanda,
Dini Nurdiana (diiiiiiiin_)
8 Juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL
Romance⚠️Follow dulu sebelum membaca ⚠️ WARNING!!! ⚠️⚠️ Cerita ini terdapat beberapa kata kata kasar dan beberapa umpatan umpatan lainnya. Jika ada kesamaan Nama, Tokoh, dan Tempat dalam cerita ini. Yaitu tidak disengaja. Awas!! Don't Copas!! Kalo lo Cop...