DUAPULUH TIGA
*
*
*Nadine jujur sangat risih diikuti oleh bodyguard atas perintah David. Memang ini baru pertama kalinya dia dijaga ketat oleh bodyguard pribadinya. Sekarang gadis itu menghela napas kesal, karena bodyguardnya membuntuti Nadine sampai ke toilet. Ya walaupun berjaga diluar itu sangat aneh dan canggung. Tapi wajah bodyguardnya tidak sama sekali canggung atau apapun, malahan ia datar. Nadine menghela napas lagi, sudah tidak terhitung berapa kali ia menghela napas kesal hari ini. Semuanya gara gara manusia itu. Ya siapa lagi kalau bukan, David orangnya.
Nadine memasuki mobil Lamborghini berwarna white. Pasti bertanya tanya, kenapa pakai mobil sekeren ini? Ini juga ulah David. Semuanya sudah dipersiapkan dari mobil, stok makanan, ATM, supir pribadi, bodyguard bahkan ruangan melukis. Tidak lupa dengan semua peralatannya. Nadine tidak habis pikir sebenarnya. Dia sudah menolak melalui telepon pada pria itu, tapi sudah tahu kan siapa yang menang?.
****
David menggulungkan baju lengan kanannya seusai mendengar berita dari Dom sekretarisnya. Sudah 2 hari mereka berada di Brazil, akhirnya mereka mendapatkan pesan keberadaan Jack Scell saat ini. Keenan juga ikut berada disini untuk membantu permasalahan sahabatnya ini. Dia yakin bahwa markas dirinya terbakar dengan pelaku yang sama. Mungkin saja pelakunya ini sengaja memancing dirinya supaya David datang? Entahlah. Semua teka teki ini pasti terjawab seusai bertemu dengan Jack Scell.
"Tuan, ini lokasi Jack berada pada beberapa menit yang lalu. Sekarang lokasinya menghilang" Ucap Dom menyerahkan laptop.
David melihatnya dengan serius, ia yakin bahwa pelakunya bukan sembarang orang.
"Siapkan beberapa senjata untuk berjaga jaga,lalu kumpulkan 10 orang. Berjaga dengan berpencar, Dom!" David dengan berdiri berniat akan menyiapkan beberapa kebutuhannya.
Tapi, Dom dan Keenan sama sama mengerutkan keningnya bingung mendengar perintah dari sahabat dan tuannya itu. Dom akan berucap tapi Keenan yang terlebih dahulu menyanggah,
"10 penjaga Dude? Itu ide gila, pelaku ini bukan sembarang orang, buktinya dia bisa membuat markas kita terbakar hangus. Setelah 4 tahun kita menjaga dengan ketat, baru kali ini kita kecolongan. Kau bawa sekitaran 30, dan aku akan membawa anak buahku juga."
Keenan tahu David bisa mengatasinya dengan membawa sedikit anak buahnya. Tapi ia tidak mau kejadian yang lalu terulang kembali.
David mengangguk menerima saran dari sahabat sekaligus dokternya.
"Dom, Kau bagikan lokasinya padaku" Ucap Keenan, bersiap siap untuk melakukan sesuatu yang besar setelah sekian lama beristirahat.
Mereka bertiga berada di ruangan yang penuh dengan barang barang bersenjata lainnya. David tengah memakai baju anti peluru dan melihat pistol apa yang ingin dimainkan untuk hari ini. Sedangkan, Dom berada di ruangan berbeda dengan para penjaga. Dom menyampaikan strategi yang di sampaikan oleh David.
Lalu Keenan? David juga tidak tahu dia berada dimana sekarang. Dia mempunyai rencana sendiri yang sulit ditebak. Jawaban tersebut pasti terjawab seusai dia berada di lokasi yang beberapa saat di rencanakan.
'Akan ku pastikan kau mati di tanganku, sialan. Kau sudah membuang waktu berhargaku.' batin David bergejolak.
Pintu terbuka memperlihatkan Dom yang sudah siap. David menekan pada tombol di jam tangannya. Tanda bahwa perang ini, dimulai.
TBC
Terimakasih, jangan lupa vote yaa^^
Dini Nurdiana
15 Juli 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL
Romance⚠️Follow dulu sebelum membaca ⚠️ WARNING!!! ⚠️⚠️ Cerita ini terdapat beberapa kata kata kasar dan beberapa umpatan umpatan lainnya. Jika ada kesamaan Nama, Tokoh, dan Tempat dalam cerita ini. Yaitu tidak disengaja. Awas!! Don't Copas!! Kalo lo Cop...