Chapter 10

1.5K 87 4
                                    


Untunglah luka Shiho tidak parah, berkat pengaman di mobil sportnya. Mobil lain yang menabraknya juga sempat rem mendadak dan memiringkan kemudi sehingga posisinya menyerempet dan tidak menabrak total. Meski sempat mengalami pendarahan, kandungannya berhasil selamat karena janinnya kuat.

"Uhm..." terdengar gumaman Shiho yang mulai sadar di tengah malam.

"Shiho..." Shinichi menggengam tangannya.

Shiho pun membuka matanya dan menemukan dirinya terbaring di rumah sakit.

"Kau ingin sesuatu?" tanya Shinichi.

Shiho mengerjap, ia langsung menyentuh perutnya dengan panik.

"Bayinya baik-baik saja" Shinichi memberitahu.

Shiho tampak lega.

"Bagaimana perasaanmu? Mana yang sakit?" tanya Shinichi lagi.

Shiho mengalihkan pandangannya ke arah lain, "Kenapa kau di sini? Bukankah seharusnya kau menangani kasusmu?" tanya Shiho datar.

"Kasusnya sudah selesai,"

Perlahan Shiho menarik tangannya lepas dari genggaman Shinichi.

Shinichi bingung, "Shiho?"

"Shinichi... sejak awal aku pernah mengatakan, kita adalah partner, status pernikahan diatas kertas tidak akan mengubah hubungan kita sebagai partner. Karena itu kau tidak perlu merasa terbebani, jika kau ingin meninggalkanku..."

"Eh?" Shinichi semakin bingung.

"Ichiro bisa kita rawat bersama,"

"Apa maksudmu?"

"Aku sudah tahu semuanya. Kalau kau menyukai wanita itu, wanita yang mirip Ran-San. Aku akan merelakanmu pergi..."

"Kau salah paham Shiho! Dia Vermouth!"

"Nani?" Shiho akhirnya memandangnya.

Shinichi pun menjelaskan segalanya.

"Kenapa kau tidak memberitahuku dari awal?" tanya Shiho.

"Aku tidak mau membuatmu tertekan dengan mengungkit permasalahan BO,"

Shiho terdiam.

"Lagipula kenapa kau bisa berpikiran aku akan tergoda padanya? Aku adalah detektif, hanya karena dia mirip Ran bukan berarti aku mampu dibodohi. Kau juga sangat pandai, biasanya kau mengerti. Takuuu..."

Mata Shiho berkaca-kaca dan suaranya bergetar ketika berkata pelan, "Jika sudah mengenai Ran-San... Aku tidak bisa berpikir apapun..."

"Eh?"

"Kau begitu mencintainya, sementara aku... Kau tidak pernah mencintaiku... Aku hanya partner yang kebetulan dipercayai Ran-San untuk mendampingimu setelah dia meninggal..." Shiho menggigit bibirnya ketika airmatanya mengalir.

"Shiho..."

"Aku sudah berusaha... Aku berusaha menjadi istri dan partner yang baik untuk mendampingimu... Menjadi ibu yang baik untuk Chiro... Walaupun aku tidak pernah menuntut tapi aku tetap berharap suatu hari kau akan mencintaiku..."

Shinichi tertegun mendengar ungkapan hati Shiho.

"Saat aku tahu ada yang mirip Ran-San dan kau begitu tertarik padanya... Aku sadar betapa dalam cintamu pada Ran-San meski dia sudah lama meninggal... Aku... Aku tidak akan pernah bisa menggantikan posisinya di hatimu..."

"Kau memang takkan pernah bisa menggantikan posisi Ran..."

"Aku tahu..." isak Shiho yang harus menelan kenyataan pahit.

"Karena kau tak perlu menggantikan posisi siapapun Shiho..."

"Nani?" Shiho menatapnya.

"Kau telah memiliki posisimu sendiri,"

"Eh?"

"Bodoh. Kau kira selama tujuh tahun ini tidak ada artinya untukku? Kau selalu membantuku dan mengurusi segalanya untukku. Terutama ketika melihat penderitaanmu saat melahirkan Chiro, astaga Shiho! Aku bersumpah aku akan melakukan apa saja untuk melindungimu. Aku tidak bersedia menukar semua ini bahkan jika Ran bangkit dari kuburnya sekalipun, apalagi hanya untuk wanita mirip Ran yang ternyata Vermouth?"

"Shinichi..."

"Apakah kau begitu meragukan aku?"

"Aku... Aku hanya takut... Aku tidak bisa dibandingkan dengan Ran-San..."

"Memang tidak bisa dibandingkan. Ran adalah Ran dan Shiho adalah Shiho,"

"Aku sudah menyukaimu sejak kita masih mengecil..."

"Eh benarkah? Kenapa tidak pernah bilang?"

"Aku selalu dicap sebagai orang yang telah memisahkanmu dengan Ran-San... Selama aku bisa menjadi partnermu itu sudah lebih dari cukup... Aku tidak berani mengatakan hal itu jika nantinya kau malah semakin menjauh..."

Shinichi meraih tangan Shiho dan menggenggamnya, "Apa kau ingin aku yang mengatakannya lebih dulu?"

Wajah Shiho merona, "Kalau sulit tak usah dipaksakan..."

"Aku mencintaimu Shiho,"

Wajah Shiho merah total.

"Ya ampun, kalau aku tahu kau menunggunya, aku akan mengatakannya dari awal,"

"Lalu kenapa tidak kau katakan?"

"Kan kau sendiri yang bilang kita partner, aku kira kau tidak merasakan perasaan yang sama. Kau super tenang sekali. Aku takut jika kau tahu aku mencintaimu, kau malah merasa terbebani,"

Shiho berdecak kesal, "Kau selalu bodoh dalam hal seperti ini,"

Shinichi bangkit dari kursi untuk memeluk Shiho seraya berbisik ditelinganya, "Aku mencintaimu Shiho. Di kehidupan berikutnya, aku bersedia menjadi suamimu lagi..."

"Memangnya aku bersedia jadi istrimu lagi?" gurau Shiho.

"Eh? Tidak mau?"

"Becanda," Shiho membalas pelukan suaminya, "Aku juga mencintaimu tantei-san,"

The Great Of Kudo FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang