🐞3. Playboy

52 24 2
                                    

"Playboy sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Playboy sih. Tapi kalo masih menyimpan satu nama buat selamanya gimana?"
~Lemino Renggalana Azzouf

*

"Tenang, ada gw."

Lemino mendongak. Tidak heran jika seorang Reya selalu saja satu server dengan dirinya yang tidak pernah mengerjakan tugas. Nyali cewe ini oke juga sih. Ketara wajahnya yang cantik tapi tomboi, tak pernah takut akan hukuman. Baginya hukuman sekolah bukan apa-apa. Semacam permainan. Kalo dapet lelah fisik berarti dapet kesehatan. Kalo dapet beres-beres berarti latihan buat jadi ibu yang baik buat anaknya. Kalo diskor, itung-itung Reya bakal rebahan dari hari perharinya. Begitu pikir cerdas otak si Reya. Nggak usah dibikin ribet.

Bedanya dengan Rey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bedanya dengan Rey. Kembaran si Reya ini berbeda jauh 180°. Secara fisik Rey lebih tinggi daripada Reya. Tinggi Reya hampir setara dengan Rey, hanya beberapa cm tinggi Reya hampir menyamai. Wajahnya agak sama. Tapi, hanya 50% saja.

Rey tidak pernah absen mengerjakan tugas. Tugas slalu gesit ia kerjakan. Tapi, ia tidak pernah mau berbagi sedikitpun dengan Reya. Biarlah Reya bersikap sesukanya. Rey tak pernah melarang itu. Karena prinsip Reya 1. "Dilarang melarang." Rey, Lemino, Alden, dan Arle tau itu.

Kembali ke nasib Lemino. Ia dengan rajinnya maju kedepan ditemani Reya dan satu lagi cowo yang bernama Ilham. Ilham bukan cowo pemalas seperti halnya Lemino dan Reya. Ilham selalu mengerjakan tugas. Apalagi tugas MTK. Tapi, untuk hari ini Ilham tidak mengerjakan tugas. Entah apa itu alasannya, gw seorang penulisnya pun tidak tau apa.

Kondisi Reya, Lemino, dan Ilham saat ini berdiri didepan papan tulis. Reya bertampang bodo amat. Lemino mengantuk. Dan Ilham ketakutan menahan kencing. Mungkin tidak biasa bagi seorang Ilham dihukum seperti ini. Tapi, bagi Reya dan Lemino ini adalah hal biasa yang sangat membosankan.

Bu Mia berdiri dihadapan murid kesayangannya itu. "Kalian berdua lagi. Reya dan Lemino. Bosan sekali ibu melihat kalian yang sering sekali maju dikarenakan tidak mengerjakan tugas. Dan kamu Ilham." Bu Mia melirik menatap Ilham. Ilham yang merasa ditatap tajam Bu Mia ia menunduk. Tidak seperti Lemino dan Reya yang begitu menantang sang guru.

ArleminoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang