Tahan kebahagiaan kalian untuk selamanya.
Novarlestar. Ku jadikan kau pelengkap kekurangan Lemino Renggalana Azzouf menjadi sempurna.
Kalian hanya boneka gantung yang kumainkan agar alur cerita hidup kalian menjadi indah.
Aku, sebagai dalang penu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anugrah hidup paling luar biasa adalah ketika cinta hadir dalam sebuah keluarga bahagia"
~Novarlestar
*
Mentari dihari senin membangkitkan jiwa pemuda-pemudi untuk memulai aktivitasnya. Anak sekolah, pekerja kantoran, ibu-ibu mulai membuka warungnya, hingga sopir siap bersemangat berpeluh keringat demi kehidupan yang lebih baik lagi.
Sama halnya dengan Lemino saat ini. Bersemangat mengetuk pintu rumah Arle di pagi hari pukul 06.00 guna berangkat sekolah bersama. Disamping itu, ia juga ingin singgah sejenak pada tempat yang ia anggap sebagai rumah keduanya. Ini sebagai ganti kemarin, karena ia tidak bisa bertamu dirumah Arle.
Pintu dibuka. Lemino dikejutkan dengan sosok berwajah hitam, rambut digulung dengan roll berwarna pink. Tangan kiri nya memegang kipas angin berbulu kuning.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Innalillahi Lemino ganteng banget!" Latah Lemino sembari memegang dada serasa jantungnya mencelos ingin keluar dari tempatnya.
"Ya ampun Lemino... Pagi-pagi udah bikin Mami kaget ga ketolong." Ucap Mami sembari mengipas wajahnya.
"Haduhh... Ada juga Lemino yang kaget, Mi. Lagian Mami ngapain pagi-pagi pake masker gini? Psbb?" Tanya Lemino tidak mengerti dengan kelakuan calon mertuanya.
Masih dengan mengipas-ngipas wajah, Mami menjawab. "Soalnya tadi malem Mami kelupaan pake masker. Jadi di qodo pagi ini deh maskerannya."
"Oh iya, Mi, belum salaman nih."
Lemino meraih tangah Mami Ilana, mencium punggung tangannya.
Mami tersenyum. "Ayo masuk, Le. Makan dulu ya. Ada Ayah sama Bang Ze juga. Kebetulan kami semua belum makan. Nunggu Denok mandi lama banget." Keluh Mami sembari menuntun Lemino masuk kedalam rumahnya.
