Lama kelamaan semuanya kembali seperti semula, aku senang bisa bercanda dengannya dan membicarakan apapun itu walaupun tidak jelas tapi ada saja yang menggangguku, Radit terus mengirim dm, dan aku tidak suka, kelamaan mengobrol topik yang mengawang bebas menjadi topik biasa seperti "Lagi apa?" "Udah makan?" Dan sebagainya membuatku sangat bosan, kalau ibarat warna seperti warna abu yang monoton diantara warna cerah pelangi yang bercampur lagi dengan warna-warna tak terbatas lainnya.
sekarang aku mandi sambil membayangkannya, mungkin kalian berpikir ini berlebihan tapi disaat pikiran kalian kosong pernahkah kalian terbayang sosok satu orang yang terus melekat di pikiranmu? tanpa kalian minta dan tanpa kalian paksa pun bayangan itu muncul otomatis, terkadang sosok itu memainkan peran di kepala kita lalu dia melakukan segala kegiatan yang terjadi karena imajinasi terliar kita mulai beraksi, kita membuat berbagai adegan-adegan yang tidak mungkin terjadi di kehidupan nyata, terkadang begitu asiknya menikmati pertunjukan imajinasi itu hingga kita lupa waktu, dan aku pun tak merasa telah menghabiskan waktu 30 menit di kamar mandi kalau bukan karena alarm di hpku yang nyaring terdengar karena kubawa ke kamar mandi dan menaruhnya di tempat sabun
Aku bergegas menuntaskan pembersihan diriku, lalu memakai seragam dan beranjak ke sekolah tanpa sarapan, lalu pergi tanpa pamit ke orang tuaku karena mereka sudah pergi dan seperti biasa menuju sekolah menggunakan angkutan umum.
Aku datang jam 7:15 di sekolah.
Tentu saja aku terlambat, untunglah aku tidak ditahan, entah apa angin yang merasuki para guru yang menjaga hingga membiarkanku masuk
Aku berjalan menuju kelasku dan setelah sampai, kelasku terlihat sangat gelap.
lampunya dimatikan.
Berarti mereka sudah pergi ke lab yang ada di atas
Aku lalu mencari bangku kosong,
Untunglah setelah masuk kelas ruangannya tidak terlalu gelap karena ada sedikit cahaya matahari yang masuk.
Setelah mengadaptasikan mataku kulihat walau samar bangku yang tersisa hanya bangku yang di paling belakang
Aku menuju bangku paling belakang yang ada di pojok itu
Ko rasanya ada sesuatu ya..
Aku tidak memperdulikannya dan menyimpan tasku di bangku yang kosong
Tunggu..
Mengapa ada tangan yang tiba-tiba muncul di samping tasku....
Hanya ilusi hanya ilusi pasti hanya ilusi
ucapku berulang-ulang didalam hati
"BHAAAAKKKKKKK"
muka seseorang keluar dari kolong bangku dan mengagetkanku
Aku sontak berteriak
" AAAAAAAAAAAA"
"Kamu ih! Aku kira tadi bukan manusia!"
"Heheheh" dia lalu senyum cengengesan
Siapa lagi yang menjahiliku kalau bukan dia?
"Nyebelin ih bikin jantungan"
"Muka kamu lucu kalo lagi kaget hehe"
"Engga ah,
Hm kenapa ga ke lab?" Ucapku mengalihkan pembicaraan menutupi diriku yang sedang blushing
"Males ah"
Aku lalu meraih tasku untuk mengambil buku tapi tangannya mencegahku
"Jangan ke lab please"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanda tanya
Teen Fictionhidupku berubah setelah ada dia,ini mainstream tapi entahlah hidupku jadi pelangi tak beraturan karenanya