Ini hari ke 8
Aku sedang duduk di tempat dudukku menunggu bel pertanda pulang yang tak kunjung datang
kebetulan gurunya sedang berhalangan hadir
Jadi yang kulakukan hanya membaca novel
Karena bosan aku berdiri dan berjalan dari bangku ke bangku sambil menjahili mereka
Ada yang isi tempat pensilnya ku keluarkan semua bahkan teman temanku kucubiti saking bosannya
Lalu aku melihat temanku yang sedang memainkan laptop di pojok kelas,akupun mendatanginya
"Hey lagi apa"
"Ngedit film buat tugas b.indonesia nih"
" oh yang waktu itu ya"
Dia lalu mengangguk
Aku melihat temanku yang bernama lily itu menyusun potongan video yang akan dijadikan film
Lama kelamaan aku bosan lagi
Aku melihat ke bawah
Ternyata ada tas yang kukenal
Tas berwarna hitam yang terlihat sudah lama sekali dipakai
Milik gilang
Aku baru sadar berarti ini bangkunya dia
Aku pun duduk disamping lily dan berusaha untuk tidak membuat curiga karena mataku melihat ke sana kemari seperti sedang mencari sesuatu
Lalu kutemukan buku tak bersampul berwarna merah,
Dengan berusaha memakai tampang datarku,aku membuka buku itu terlihat seperti iseng membukanya daripada terlihat seperti seorang anak kecil yang menemukan permen
Halamannya penuh dengan coretan tangannya yang berbentuk seperti rumput
Kubuka lagi halaman berikutnya
yang ada hanya catatan rumus yang tulisannya sama seperti halaman pertama namun yang ini bergelombang naik turun
Karena tidak menemukan apa-apa aku membuka halaman paling akhirnya
Dan seketika mataku berbinar
Ada sehalaman penuh yang setelah kubaca isinya seperti puisi atau dia hanya menulis apa yang ada di pikirannya?
Entahlah apapun itu
Yang jelas paragraf pertama aku tak bisa membacanya karena tulisannya bagus sekali beda dari halaman catatannya yang ini terlihat seperti cakar ayam
Yang kutangkap hanya
" ......... kuat seperti hercules"
Lalu paragraf atau bait? Ke dua
Untunglah rada bisa terbaca
Walaupun kalimat awalnya tidak jelas sama sekali
Aku hanya bisa membaca
" ....... Kau tertawa anggun di pagi hari ataupun kesal cantik kau tetaplah begitu dan selalu sama"
Aku termenung memikirkan itu
Apakah dia menulisnya untuk seseorang? Atau hanya sekedar menulisnya saja?
Jika itu untuk seseorang,siapa "kau" yang dimaksudnya?
Pertanyaan lagi
Pertanyaan lagi
Hidupku penuh pertanyaan
Dia penuh dengan pertanyaan
Menyisakan tanda tanya besar
Kapan tanda tanya ini berubah menjadi titik yang jelas?
Dakkkkkk
Suara pintu terbanting diiringi suara tawa yang ngebass datang
Laki-laki teman sekelasku yang sedari tadi menghilang datang berombongan dari luar
Aku panik
Apa yang harus kulakukan
Aku pun langsung menutup buku catatan merah itu dan melihat ke layar laptop berharap tidak ada yang menyadari aku membuka-buka buku orang
Kulihat gilang dari depan menuju kesini
" belum selese ly?"
Aku langsung bertanya begitu saat dia mulai dekat ke bangkunya
"Bentar lagi nih"
Aku mengangguk berharap tidak ada yang menangkap mimik panikku ini
Lalu orang yang berlesung pipi itu tidak menatapku
seperti yang enggan melihatku
dia lalu berbelok ke pojok yang berlainan dan terlentanglah dia dilantai
Mungkin karena bangkunya kita duduki?
Ada apa dengannya?
Lagi-lagi es batu dihatinya belum juga mencair
Aku menghembuskan nafasku yang terasa berat
Teng teng teng teng
Bel pertanda pulang berbunyi
Aku berdiri dan ingin segera merapikan buku-bukuku
Aku bingung harus ke bangkuku lewat mana
Bangkuku dipojok kiri dimana jalannya ditutupi oleh tubuhnya yang terlentang
Kalau ke depan kejauhan aku malas memutar
Bangkuku ke dua dari pojok
Aku memutuskan melihat ke tubuh itu karena ingin tahu apakah matanya terpejam atau tidak
Setelah kudekati
matanya benar terpejam
Kuperhatikan wajahnya
Setelah benar-benar yakin dia tidak menyadari aku ada
Aku berjalan melangkahi tangannya
Tapi
Tiba-tiba kakiku ada yang memegang
Persis seperti adegan horror di film
Aku pun jatuh karena kurang keseimbangan
Aku refleks berteriak
"AAAAAAAAAA"
Seketika itu juga mulutku ditutup oleh tangan seseorang
"AA UUU AA AHSHKKAHH"
"suuut berisik teriak teriak"
Orang-orang dikelas melihat aku yang posisinya jatuh kesamping dan ditutupi mulutnya oleh gilang yang ada di hadapanku
Serempak mereka berteriak
"CIEEEEEEEEEEE"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanda tanya
Teen Fictionhidupku berubah setelah ada dia,ini mainstream tapi entahlah hidupku jadi pelangi tak beraturan karenanya