4

237 27 1
                                    

Laki laki itu menurunkanku di depan sebuah minimarket

Aku bingung,kenapa minimarket

"Eh ko ke minimarket si?"

"Udah ikut aja"

Lalu dia membawaku ke dalam.

Tukang kasirnya tersenyum aku hanya memandangnya dengan muka tak berekspresi

"Wah mas igo cewe baru tah?"

"Wess diem toh bukan punya saya"

"Lalu sopo mas?"

"Nanti juga tahu"

 

Lalu dia membawaku ke pintu yang berada di ujung dekat tempat minuman

Ceklek

Pintunya perlahan membuka

Samar samar ruangan yang remang remang itu mulai jelas.

Ada seorang laki laki yang tiduran terlentang di meja bundar di tengah ruangan

"Akhirnya datang juga"

"Sori lama lang, saya pergi dulu yo"

"Yo wess"

"Terus...aku? "

"Kamu disini"

Aku pun diam di ambang pintu tidak tahu apakah harus masuk atau ikut pergi dengan igor yang baru 5 menit tadi keluar

"Malah bengong nanti ada lalat masuk mulut kamu gimana"

"Gamungkin yee"

Aku memasuki ruangan itu dan diam dihadapannya

"Ngapain nyuruh kesini?"

"Agar memenuhi takdir yang sudah ditentukan"

"Ngawur kamu"

"He hehehhe yang penting ramalannya benar"

"Mau pulang ah"

Aku kesal teringat dengan kejadian tadi,melihat dia dengan rita.

"Aku anter ya"

"Engga ah nanti ada yang marah"

"Siapa?"

"Itu.. ada.. laaa"

"Paling rara yang marah"

"Tukan.. rara siapa?"

"Kucing betinaku"

Hening

"Udah ah"

Lalu aku pergi keluar tidak peduli dengan suaranya yang memanggil namaku dan tukang kasir yang cengengesan melihatku.

Tanda tanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang