🕊 Kahfi-2 🕊

11 3 0
                                    



••
•••

🕊

Kahfi mengendarai motornya dengan santai dibawah hamparan langit luas yang kini menampakkan warna jingga. Mulutnya sibuk bersenandug ria.

"Sayang... Bapakku dokter jiwa..."

"Eh! Bapak gue 'kan pengusaha terkenal, bukan dokter jiwa." Guman Kahfi.

"Hmm, gak kebayang kalo bapak gue jadi dokter jiwa, yang ada nanti malah ikutan sakit jiwa kayak pasiennya lagi. Ih jangan sampe gue punya bapak gila! Eh, inna lillahi! Maapkan pemikiran anak mu ini Narda! Astaghfirullah! Gak boleh manggil nama sama orangtua sendiri. Ya Allah! Ampuni pangeran yang ganteng tiada tara ini" Ucapnya tidak jelas sembari mengelus dada.

Kahfi membelokan setir motornya, memasuki kawasan taman depan kompleks rumahnya. Matanya langsung berbinar cerah kala mendapati gerobak tukang ice cream yang dikerumuni oleh anak-anak kecil. Menghentikan lalu mematikan mesin motor didepan gerobak, Kahfi melepas helm-nya.

"Mang! Jualan apa?" Tanya Kahfi bodoh. Udah tau tukang ice cream! Ngapain nanya lagi?!

Tampak si Mamang mengernyitkan keningnya bingung. Padahal ia sudah memasang plang dan juga gambar ice cream didepan kaca gerobaknya. Apa mungkin orang didepannya ini rabun dekat ya? Pikirnya.

"Jualan es krim mas" Tak ayal si mamang menjawab.

Kahfi mengangguk, "Kalo marimas ada gak, mang?"

Si mamang menggeleng, "Gak ada mas. Kan saya jualan es krim, bukan minuman" Jawabnya.

Kahfi mengangguk lagi, "Em, kalo gitu rujak ada, gak?" Tanya nya lagi semakin ngawur.

"Gak ada mas! Saya cuman jualan es krim!" Kesal si mamang.

Kahfi mendengus, "Yee, kalem dong mang! Saya 'kan tadi cuman basa-basi aja!"

Si mamang tampak menghela nafasnya. Gini amat nyari duit!

"Yaudah, mau beli yang rasa apa, mas?"

"Rasa coklat ada gak, mang?"

"Ada. Mau yang pake cup atau batangan, mas?" Tanya si mamang.

"Yang di cup aja mang, kalo batangan mah saya udah punya" Jawab Kahfi cengengesan.

Si mamang menganggukkan kepala dengan tangan sibuk membuatkan es krim yang dipesan Kahfi.

"Kakak gembel cuka makan es klim ya?"

Kahfi merasakan tarikan dicelana seragamnya. Menatap kebawah, Kahfi mendapati dua anak kecil berbeda jenis sedang menarik-narik celananya. Mulut mereka belepotan karena habis memakan ice cream.

"Heh, bocil! Ngomong sama gue, lo?"

Dua anak kecil itu menganggukan kepalanya.

"Kakak gembel cuka makan es klim?" Tanya si anak cowok.

Kahfi melotot, "Heh! Siapa yang lo bilang gembel?!" Tanya nya garang. Yakali ganteng begini dibilang gembel!

KAHFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang