🕊 Kahfi-8 🕊

8 4 2
                                    





••
••

🕊

Saat ini Kahfi dan teman-temannya tengah berkumpul dimarkas belakang. Suasana didalam markas begitu ramai. Banyak anggota yang berasal dari kelas sepuluh sampai kelas duabelas berkumpul disini. Guru-guru SMA Wijaya sedang melaksanakan rapat. Itu sebabnya mengapa semua murid bebas berkeliaran kesana kemari. Tentunya masih didalam lingkup sekolah.

"Joko! Lo yang bener dong gerakannya!"

"Tangannya ke kanan dulu!"

"Heh! Lo pantatnya jangan diem aja. Goyangin kanan-kiri!"

"Ck, dahlah anjir! Kagak ada yang bener lo pada!"

Kenzo menghempaskan tubuhnya disofa. Hembusan nafas kasar keluar dari hidungnya, guna menetralkan kekesalan. Tak lama kemudian Kahfi datang membawa secangkir kopi ditangannya.

"Kenapa lo?" Kahfi mendudukan bokongnya disamping Kenzo.

Kenzo merenggut, "Kesel anjir! Ngajak tuh dua curut bikin konten tiktok kagak ada yang bener!" Kenzo menunjuk dua orang yang sedang joget-joget didepan kamera.

Kahfi mengikuti arah tunjuk Kenzo. Melihat Farel dan Joko yang sedang berjoget-joget ria sambil beradu mulut. Itu sebenarnya mau konten joget, apa konten adu mulut? Kahfi menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.

"Ck, lo yang bener, Jok! Ini ke kanan dulu!"

"Mana ada, ini tangannya gerakin ke kiri dulu!"

"Kanan dulu bego! Lo gak liat tadi video-nya gimana?! Gerakin dulu ke kanan!"

"Ke kiri! Gue liat tadi yang cewek geraknya ke kiri dulu!"

"Serah lo, lah anying! Capek gue ngonten sama lo. Kagak becus!"

"Sialan!"

Farel datang menghampiri Kahfi dan Kenzo. Baru saja dirinya ingin duduk disamping Kenzo, sang empu lebih dulu mendorong tubuhnya.

"Jauh-jauh lo dari gue!"

"Apasih, anying! Sensi amat lo sama gue!" Sebal Farel.

"Kesel gue sama lo!" Ketus Kenzo.

Farel mendengus lalu beralih duduk disamping Kahfi yang sibuk menyeruput kopinya.

"Oh iya, tadi Rival hubungin gue. Katanya dia ada job buat kita." Ucap Farel.

Kahfi menoleh, "Job dimana?"

"Jalan Cempaka II. Buat peresmian, Rival nawarin kita untuk kesana. Perkiraan nanti minggu depan."

"Kenapa gak dia aja yang ambil?"

"Rival udah ada job di Jakarta, katanya ada even besar-besaran. Makanya dia nawarin kita"

Kahfi menganggukan kepala, "Yaudah, minggu depan kosong, kita kesana aja. Jangan lupa kasih tau Bayu."

Farel mengangguk lalu segera memberitahukan Bayu.

"Gue kemaren liat si Fadil disekitaran markas."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAHFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang