•
••
•••🕊
"ALKAHFI GALAN PRAMAJAYA! SEDANG APA KAMU DISINI HAH?!" Teriakan penuh murka dari mulut seorang guru perempuan berbadan gempal memenuhi kantin sekolah yang begitu luas.
"Bel masuk sudah berbunyi sedari tadi! Kenapa kamu malah enak-enakan makan disini?!" Tanya guru tersebut yang diketahui bernama lengkap Bu Anjayanti surinti.
"Saya laper bu, tadi dirumah mendadak amnesia, jadi gak sarapan dulu." Bela Kahfi-Murid laki-laki yang menjadi bahan semburan Bu Anjayanti.
Cowok tersebut dengan santainya menyuapkan nasi goreng kedalam mulut lalu mengunyahnya dengan penuh nikmat.
Bu Anjayanti atau biasa dipanggil Bu Yanti, menghela nafas sambil memijat pangkal hidungnya yang terasa berdenyut. Hari masih pagi namun ia sudah dibuat darah tinggi oleh murid badungnya ini.
"Jangan banyak alasan! Sekarang ikut ibu keruang BK!" Bu Yanti menjewer telinga Kahfi dan menyeretnya menuju ruang BK.
"Ya Allah bu, ganggu aja, saya lagi makan juga!" Protes Kahfi sambil menelan paksa sisa nasi goreng dimulutnya.
"Jangan banyak omong kamu!"
"MPOK SITAY, SAYA NGUTANG LAGI YA! BTW, MAKASIH NASI GORENGNYA!"
🕊🕊
Diruangan yang sunyi dengan hawa yang begitu mencekam--oke stop, sepertinya itu terlalu berlebihan. Kini Kahfi sudah duduk anteng dikursi kayu yang berada diruang BK, berhadapan dengan Bu Yanti yang tengah menatapnya dengan penuh emosi.
Melihat hal itu, Kahfi lantas berdecak, "Kenapa sih bu, ngeliatin saya sampe segitunya. Oh, atau jangan-jangan ibu naksir ya, sama saya?" Ucapnya dengan nada pongah serta alis tebalnya yang dinaik-turunkan.
Mendengar hal itu Bu Yanti sontak melebarkan bola matanya, sedetik kemudian mendengus kesal.
"Kamu masih tanya kenapa? Astaga. Alkahfi Galan Pramajaya! Seminggu yang lalu kamu sudah memecahkan lima kaca jendela milik lima kelas! Lusa kemarin kamu dengan jahilnya mengambil kolor milik Pak Budi dan mengeretnya ditiang bendera! Dan sekarang, bel masuk sudah berbunyi dari sepuluh menit yang lalu tapi kamu malah enak-enakan makan dikantin! Kamu masih mau tanya kenapa hah?!" Cerocos Bu Yanti dengan emosi yang meletup-letup bagai gunung merapi yang siap menyemburkan laharnya.
Sedangkan makhluk yang tengah dihakimi dengan santainya mengorek-ngorek isi telinga mencari bongkahan emas.
Melihat hal itu Bu Yanti semakin emosi, "ALKAHFI!"
"Hah? Iya bu, ada apa?" Kahfi dengan polosnya bertanya sambil mengusap-usap jari kelingkingnya yang tadi sempat digunakan untuk mencari bongkahan emas. Ini orang, polos atau bego sih!
Dada Bu Yanti naik-turun dengan nafas yang bergemuruh. Matanya memerah menatap Kahfi nyalang sarat akan emosi.
"LARI KELILING LAPANGAN SEBANYAK LIMA PULUH KALI LALU HORMAT DITIANG BENDERA SAMPAI JAM ISTIRAHAT PERTAMA!"
"Sekarang bu?"
"NANTI LEBARAN KAMBING! YA SEKARANG!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KAHFI
Ficțiune adolescenți[FOLLOW AKUN PENULISNYA DULU YA SEBELUM MEMBACA] #AlkahfiSeries-1 🕊🕊 Alkahfi Galan Pramajaya, merupakan putra kedua dari keluarga bermarga Pramajaya. Laki-laki berparas tampan yang sedang menempuh jenjang pendidikan sekola...