Aku minta sebelum baca vote dulu ya hahaha. Ini cerita semakin menarik, dan aku lagi rajin banget update akhir-akhir ini. Dimohon untuk partisipasinya dalam memberikan respon ya teman-teman.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mina Pov
Sudah seminggu berlalu sejak aku kembali dari rumah ibuku. Aktivitasku masih sama, aku masih mengajar sebagai guru di salah satu sekolah di Seoul. Tapi kali ini ada yang berbeda dengan hari-hari yang aku jalani, aku menemukan seorang teman.
Namanya Chaeyoung, gadis pendek dengan beberapa tatto di tubuhnya. Aku sempat terkejut saat mengetahui bahwa gadis seimut dirinya, memiliki tatto di tubuh mungilnya. Namun sekarang aku menyadari, tatto adalah ciri khas dari seorang Son Chaeyoung.
Ia berbagi pemikirannya denganku, dan mengatakan bahwa tatto adalah seni. Tatto adalah tempatnya mencurahkan isi hatinya yang tidak bisa ia ungkapkan. Aku sempat merasa baik saat mendengarnya, pemikirannya membuatku terkejut bahwa wanita seperti dirinya memiliki pemikiran yang cukup terbuka.
Kalian tahu? Sudah seminggu ini Chaeyoung rutin menghubungiku. Tidak ada 1 haripun tanpa pesan darinya, terkadang dia melemparkan beberapa lelucon, terkadang dia hanya menanyakan bagaimana hariku. Sesaat, aku merasa senang karena ada seseorang yang peduli padaku dan memperhatikanku.
Setidaknya, hidupku tidak terlalu gelap seperti sebelumnya.
Aku tersenyum saat melihatnya berdiri di ujung lampu merah sebrang jalan. Dia selalu nyentrik dengan gayanya yang cukup keren menurutku. Beberapa orang memperhatikannya, aku tahu bahwa mereka kagum dengan penampilan Chaeyoung. Gadis itu sukses menarik beberapa perhatian orang yang berdiri di sampingnya.
Dia menyunggingkan senyumnya saat menyadari bahwa aku tersenyum padanya. Lampu merah menyala, ia berjalan ke arahku.
"Senyummu secerah cuaca hari ini. Mian, aku tidak bisa membiarkanmu pulang tepat waktu. Ayo kita makan malam"
Dia tertawa lalu menarik tanganku masuk ke dalam kedai ramen.
"Ahjumma, aku mau 1 ramen dan 1 Japchae" kata Chaeyoung pada perempuan paruh baya.
"Eoh? Nak Chaeyoung"
Chaeyoung tersenyum dan memeluk wanita itu. Tunggu, Chaeyoung kenal dengan pemilik kedai ini?
"Aku rindu sekali dengan Ahjumma. Maaf karena lama mengunjungi kedaimu"
"Tak apa, aku tahu kau sering berpergian. Lalu siapa wanita itu?
Chaeyoung melihat ke arahku dan kembali tersenyum hangat.
"Dia temanku."
"Annyeonghaseyo, aku Myoi Mina" Aku sedikit membungkuk kepada pemilik kedai itu.
"Annyeonghaseyo. Senang berkenalan denganmu nak Mina. Aku harap kau lebih sering kesini dengan anak nakal ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Fair Enough
FanfictionGausah banyak cincong, baca aja. Kalo gak ketagihan boleh gamparin Author hahahahaha. Rate: 18+