Memasuki part 9, aku gak masalah karena yang vote dikit. Aku tetep lanjutin ceritaku sampai selesai pokonya. Dan kayanya cerita ini bakalan punya eps yang banyak. Jadi aku harap kalian gak akan bosen ya sama jalan ceritanya hehe.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Akhir pekan tiba, setelah hari hari kemarin dipenuhi suasana mendung. Minggu pagi ini langit terlihat bersahabat, pagi ceria dengan suasana hangat meliputi kota Seoul.Chaeyoung merapikan kembali pakaiannya. Ia bercermin kembali untuk memastikan bahwa kencan di akhir pekannya akan berjalan dengan sempurna. Satu senyuman terukir di wajah cantiknya. Ia menyukai bagaimana penampilan sederhananya yang justru terlihat menawan.
"Sumpurna" gumamnya.
Setelah berbicara dengan diri sendiri, Chaeyoung meraih kunci mobilnya yang berada di atas nakas. Gadis itu melenggang keluar untuk mengendarai mobil kesayangannya.
Jalanan kota Seoul terlihat ramai di pagi ini. Ini akhir pekan, jadi banyak orang yang menikmati waktu mereka untuk sekedar merilekskan tubuh dan menghirup udara akhir pekan yang baik.
Chaeyoung melirik pada arlojinya, sudah pukul 10.00 pagi. Ia datang lebih awal karena Mina menyuruhnya untuk makan bersama di rumah indekostnya. Ini adalah sarapan yang terlalu siang untuk Chaeyoung, tapi tak apa karena sarapan kali ini ia bersama seseorang yang sempurna.
20 menit kemudian, mobil Chaeyoung sudah terparkir di depan rumah indekost Mina. Gadis itu keluar dan mengetuk pintu rumah Mina beberapa kali.
Tak lama, Mina membuka pintu. Chaeyoung terpaku untuk sesaat, ia tidak bisa mengelak bahwa pesona Mina sungguh luar biasa cantiknya. Wajah polos Mina membuat Chaeyoung sadar bahwa tidak ada lagi wanita cantik selain Mina.
"Chaeyoung!"
"Eoh?"
Gadis itu tersadar dari lamunannya saat Mina menyentuh lengannya.
"Kenapa kau melamun? Ayo masuk, kita sarapan"
Chaeyoung tersenyum dan melangkah masuk ke dalam rumah indekost Mina. Rumah itu sangat sederhana, seperti apartement miliknya yang tidak begitu luas namun sangat nyaman untuk ditempati.
Ada beberapa foto yang terpampang di dinding, foto Mina bersama ibundanya, dan foto Mina bersama para guru dan murid muridnya.
Chaeyoung dan Mina duduk di meja makan.
"Aku hanya membuat pancake, apa itu tidak masalah?"
"Tidak masalah, aku bisa memakan apapun selagi kau yang memasaknya" kata Chaeyoung.
"Kau ini. Yasudah ayo makan"
Mereka makan bersama, seperti biasa Chaeyoung mengajaknya berbincang dan berbagi ceritanya mengenai pagi yang indah ini. Sejujurnya itu tidak berjalan dengan baik, karena Chaeyoung kerepotan harus bangun sepagi ini. Ia harus mencari cadangan kaos kakinya yang entah ia taruh dimana, blm lagi Chaeyoung kehabisan shampo miliknya dan menggantinya dengan air yang ia masukan ke dalam wadah tersebut. Benar-benar sial, tapi Chaeyoung merasa senang melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Fair Enough
FanfictionGausah banyak cincong, baca aja. Kalo gak ketagihan boleh gamparin Author hahahahaha. Rate: 18+