Part 12 nih, mari kita lihat siapa yang akan berlayar di part ini. Depresot gak sih kalian kalo sampe sejauh ini kapalnya blm ada yang berlayar? Sabar ya hahaha. Kita nikmatin dulu alurnya, lagian untuk cinta sesama jenis, penyatuan tidak semudah yang kalian bayangin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mina
Aku bersandar pada dinding tebal ini, melihat ke telapak kakiku yang mulai berdenyut nyeri di sana. Sudah hampir 3 jam aku berdiri disini, dengan sepatu heels milikku yang tidak cukup nyaman. Wajahku sudah terlihat kelelahan mungkin, aku melirik lagi pada sebuah makanan yang aku bawa.
Hufttt!
Makanan ini pasti sudah dingin. Sebenarnya kemana dia? Aku menghubunginya berulang kali tapi dia tidak mengangkat telefonku. Apa dia marah padaku? Sejak aku mengatakan padanya bahwa aku memiliki acara dengan temanku, sejak saat itu aku tidak pernah melihatnya lagi. Dia juga tidak menghubungiku sama sekali.
Aku menghela nafas kembali. Badanku sudah cukup gatal karena aku belum kembali ke rumahku, dan rok ini tidak cukup nyaman aku kenakan sekarang. Oh Tuhan, aku lelah.
Tak lama kemudian, aku mendengar suara tawa di ujung lorong. Mataku menyipit untuk memastikan bahwa itu dirinya.
Benar, itu Son Chaeyoung.
Dia bersama perempuan, dan aku cukup terkejut saat dia mengecup singkat bibir wanita itu. Dia berjalan mendekat padaku, lalu cukup terkejut melihatku.
"Mina? Apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya.
Bukannya menjawab, fokusku malah teralihkan dengan perempuan yang dirangkul Chaeyoung. Aku tidak bohong bahwa wanita itu cukup cantik, bahkan mungkin lebih cantik dariku.
"Mina?"
Lamunanku tersadar saat Chaeyoung memanggil namaku untuk yang kedua kalinya. Aku melihat ke arahnya, lalu mencoba tersenyum.
"Aku hanya ingin memberikan ini padamu."
Chaeyoung mengernyit bingung saat aku menyodorkan kantong plastik berisi makanan.
"Apa ini?" Tanyanya penasaran.
"Yangnyeom Chicken. Beberapa hari yang lalu adalah hari ulang tahunku, aku membelikanmu makanan sebagai tanda bahwa kau temanku."
Chaeyoung nampak terkejut. Dia melepas rangkulannya pada wanita itu dan mengambil makanan yang aku berikan. Dari refleknya jelas terlihat bahwa dia tidak tahu hari ulang tahunku.
"Mianhae, aku tidak tahu. Saengilchukahae Mina-ah, aku harap kau selalu bahagia".
"Chaeyoung-ah, bisa kita masuk sekarang, hm?" Wanita itu merengek seperti anak kecil.
Chaeyoung tersenyum padanya, lalu memberikan kunci apartement miliknya pada wanita itu. Apakah dia kekasihnya?
Tapi Chaeyoung tidak pernah menceritakan wanita itu padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Fair Enough
FanfictionGausah banyak cincong, baca aja. Kalo gak ketagihan boleh gamparin Author hahahahaha. Rate: 18+