Five (5)

547 79 3
                                    

Sebelum baca, mari vote dulu. Responnya harus baik jika kalian suka sama FF aku hehe.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Author Bee 🐝
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selamat Membaca Readers

........

Jatuh cinta. Rasanya hal itu sangat sulit untuk dilakukan akhir-akhir ini. Bukankah jatuh cinta adalah proses mematahkan hati yang paling pasti? Membayangkan bagaimana kamu memperlakukan seseorang dengan baik, sedangkan dia diam-diam menaruh racun pada makanananmu. Diam-diam dia menusukmu hingga ke jantung, hingga rasanya kau kesulitan bernapas dan pandangmu akan cinta terasa sangat abu-abu.

Percayalah, jatuh cinta tidak selalu menyenangkan. Menyenangkan hanya pada awalnya, hanya berlangsung untuk beberapa bulan, setelahnya akan berakhir seperti di neraka. Penderitaan yang tiada akhir, makanya tidak salah jika banyak seseorang yang memilih untuk bunuh diri daripada harus merasakan sesaknya patah hati karena jatuh cinta pada seseorang yang salah.

Hidup ini sudah cukup melelahkan untuk dijalani, tidak perlu ditimpali lagi dengan jatuh cinta yang lebih memuakan. Menaruh kepercayaan dan rasa kasih sayang pada seseorang adalah hal yang sangat salah. Rasa percayamu akan dihancurkan begitu saja, perasaan cinta dan sayangmu akan dibuang seperti kotoran. Manusia benar-benar memiliki sifat yang mengerikan.

Jika itu setan, kita bisa memaklumi karena pada dasarnya iblis memang jahat. Namun jika itu manusia? Yang tadinya kita tahu bahwa dia adalah orang paling baik, orang yang mungkin tidak masuk ke dalam hal-hal yang akan membuat kecewa, lantas dengan tidak berperasaannya dia melukaimu, dengan cara yang tidak manusiawi. Bukankah manusia lebih menyeramkan dibandingkan iblis itu sendiri?

Setidaknya di dunia ini kita tidak perlu mempercayai siapapun kecuali diri kita sendiri. Menaruh percaya dan harapan kepada orang lain sungguh menyebalkan efeknya. Setidaknya hal itu yang menjadi pegangan Son Chaeyoung untuk menjalani hidup.

Tidak bergantung dengan siapapun, dan tidak pernah percaya 100% kepada orang lain. Semua manusia selalu punya kemungkinan untuk menyakiti orang lain, termasuk dirinya. Jadi Son Chaeyoung tidak ingin disakiti oleh siapapun, dan tidak ingin menyakiti siapapun.

Urusan cinta? Ah tidak, hidup Chaeyoung sudah terlalu sempit untuk memikirkan urusan cinta. Ia wanita yang independent, keras kepala dan sangat logis untuk urusan perasaan dan menjalani hidup. Menusia yang seperti Chaeyoung lah yang akhirnya bisa mengalahkan dunia.

"Jadi, kau adalah lulusan Universitas Korea?"

"Hemm, aku mengambil seni lukis" jawabnya dengan yakin.

Cuaca semakin teduh, mereka berjalan di tepi pantai. Sejak setengah jam yang lalu, Chaeyoung dan Momo mengajak Mina untuk pergi mencari angin segar di pantai. Mina menurutinya, dan rencana ini tidak sepenuhnya buruk karena mereka menikmati waktu berbicang itu.

"Kau bisa melukisku kalau begitu" Kata Mina dengan antusias.

Chaeyoung melihat ke arahnya, ada senyum manis yang ia lihat di wajah Mina. Chaeyoung tanpa sadar juga tersenyum hangat.

"Tidak bisa" jawabnya singkat.

Dahi Mina berkerut. Ada apa dengan jawaban Chaeyoung?

Not Fair EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang