ENGAGEMENT's DAY

3.7K 223 4
                                    

Gedung mewah yang nampak terang, dengan lampu berwarna kuning pucat disetiap sudutnya, hiasan bunga mawar putih segar yang harum memenuhi tiap  sudut ruangan bahkan tertata di tepian karpet sepanjang jalan masuk menuju ruangan. Pukul 8 malam. Belum terlalu malam bagi para tamu undangan yang mulai datang sejak setengah jam yang lalu. Undangan pertunangan dari dua putra keluarga Lee, yang sama-sama bermarga Lee cukup mengejutkan semua orang. Bukan pengusaha muda, bukan juga publik figur atau yang lainnya, hanya seorang mahasiswa semester awal putra dari pengusaha kaya dengan pemuda biasa putra seorang pengusaha kaya yang tidak terlalu kaya. Namun bisa dilihat dari kolega juga koneksi dua keluarga itu yang hampir memenuhi gedung dengan tampungan 1000 orang.
Alunan musik jazz lembut menemani para tamu undangan yang tengah menyantap hidangan yang telah disediakan sembari menunggu acara utama dimulai. Lampu yang tadinya terang benderang mulai meredup, menyisakan lampu sorot di atas panggung yang tingginya tak sampai satu meter. Seseorang tengah berdiri dengan microphone di tangan kanannya juga secarik kertas di tangan kiri.



"Tes... Tes..."




Sosok itu mengecek kondisi mic nya, dan secara tidak langsung pula mencuri atensi seluruh penghuni gedung itu.

"Selamat malam semuanya..." Sebuah sapaan terdengar dari sosok itu. MC yang sengaja disewa untuk acara penting malam ini.

"....Terimakasih atas kehadiran para tamu undangan sekalian yang berkenan hadir pada malam hari ini dalam acara pertunangan mengejutkan, haha... Karena saya juga sedikit terkejut. Malam ini akan menjadi malam membahagiakan untuk dua keluarga Lee. Maka dari itu untuk memulai acara mari kita...."



Seseorang menatap MC di atas panggung dengan penuh senyuman. Beruntung saja sudut bibirnya tak sampai menyentuh telinga. Jas hitam kebiruan dengan kemeja putih di baliknya membalut tubuh ramping itu. Rambutnya hanya ditata biasa tanpa hair spray, juga sedikit riasan yang mempermanis tampilan wajahnya. Dasi kupu-kupu yang bertengger di depan lehernya pun seolah menambah kesempurnaan kata manis yang melekat pada dirinya menjadi dua kali lipat.
Tatapannya belum akan terlepas dari atas panggung jika saja seseorang tak datang tiba-tiba untuk merangkul bahunya. Ia menoleh, senyum yang lebih lebar dari sebelumnya tercetak disana.

"Kau terlihat bahagia." Ucap sosok yang baru datang itu. Renjun, menyempatkan diri datang ke acara pertunangan dua sahabatnya, Mark dan Haechan, walau ia tengah disibukkan oleh tugas-tugas mahasiswa baru di kampusnya.

"Eum..." Haechan menggumam tanpa mengendurkan senyumannya sedikitpun. Memang tak dipungkirinya jika malam ini adalah malam paling membahagiakan yang telah ia nanti selama 3 bulan terakhir. Sejak terakhir Mark mengatakan untuk melamarnya, pemuda tampan itu benar melakukannya. Dengan mudahnya dia mendapat restu Johnny. Tanpa penolakan sedikitpun dari sang ayah, yang ternyata adalah rekan bisnis keluarga Mark sejak lama. Puncaknya 2 bulan lalu ketika Mark mengatur acara makan malam untuk keluarga mereka dan terang-terangan meminta izin untuk melamar Haechan di depan orang tuanya. Jangan tanyakan betapa gugupnya Haechan saat itu, apalagi saat kedua orangtua Mark menganggukkan kepalanya. Ditambah acungan jempol Jeno, membuatnya ingin menangis saja.

"Jangan gugup oke?" Renjun memperingatkan sambil menepuk pelan bahu Haechan sebelum melepas rangkulannya. Pemuda mungil berdarah china itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, menambah lengkap gestur dengan stylenya kini.

"Tidak, siapa bilang aku gugup?" Sangkal Haechan. Nyatanya, tangannya sudah terasa dingin sejak sampai di gedung itu beberapa jam yang lalu.

"Ouh? Benarkah? Aku akan menertawakanmu ya nanti jika kau menjatuhkan cincin karena gemetar." Ledek Renjun yang langsung mendapat jitakan ringan dari Haechan.
"Dimana suamimu?"

Be Love💕 (markhyuck x markchan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang