Part 6

319 16 1
                                    

Tok tok tok

Sontak Iqbaal, Gazza dan (Namakamu) kaget mendengar ketukan pintu kamar Gazza. Gazza mengambil pistol yang berada di atas meja dan mendekati pintu.

"Siapa?" Teriak Gazza dari dalam kamarnya

"Gue tanya siapa di luar" teriaknya lagi

(Namakamu) berdiri ketakutan di samping kursi Iqbaal, bagaimana dengan Iqbaal jika terjadi sesuatu di luar kamar tersebut. Apalagi Iqbaal sudah terikat di kursi otomatis Iqbaal tak bisa melarikan diri.

Gazza menyiapkan diri dan juga mengambil aba-aba untuk siap menembak "Lo siapa?" Teriak Gazza lagi

"Gue Salsha" teriak Salsha dari luar

Gazza menghela nafasnya lega ia menoleh kearah (namakamu) dan Iqbaal yang juga bernafas lega, Gazza menyimpan pistolnya di dalam saku celananya ia membuka sedikit pintu.

Salsha dan Adis menyengir memperlihatkan gigi putih mereka.

"Kenapa Sal?"

"Lo ada es batu atau air dingin ga?, Kebetulan di kulkas gue udah habis"

"Gue juga ga ada es batu Sal, Dis"

"Yahh, kita boleh ikut kalian minum-minum ga? Ya Dis"

"Iya Gazz, ga seru nih cuma berdua"

"Gue ga enak sama temen-temen mereka bakalan canggung"

"Kalian pasti threesome ya" tebak Adis membuat Salsha terkekeh

"Eumm iya" jawab Gazza ikut terkekeh

"Yaudah deh sorry udah ganggu Lo kita pergi yuk Dis"

Setelah kepergian Adis dan Salsha, Gazza segera menutup pintu dan menguncinya.
Gazza memulaikan aksinya ia menyiapkan camera yang telah terpasang di tripod yang mengarahkan kepada Iqbaal yang sudah terikat di kursi.

"Luciano, anak anda ada bersama saya di tempat di mana anda tidak bisa menemukan kami. Jika anda tidak ingin anak anda mati segera kirimkan saya uang pukul 13:10PM 10 Miliyar dan jika anda memberitahu polisi putra anda akan mati. Kirim ke alamat yang saya kirim maka saya akan membebaskan putra anda dengan selamat. Dan jika anda tak memenuhi keinginan saya maka ini terakhir kalinya anda melihat putra anda"

Setelah videonya di edit oleh Gazza ia mengirimkan video tersebut ke contact Marco. Ia yakin Marco akan menyampaikan video ini kepada Luciano.

"Semoga aja berhasil" ucap Iqbaal

(namakamu) dan Gazza mengangguk dan tersenyum, (namakamu) melepaskan ikatan kaki dan tangan Iqbaal, Iqbaal duduk di sofa sementara (namakamu) dan Gazza tidur di atas kasur.

"Baal tidur di sini aja" ucap Gazza menepuk kasur sebelahnya

Iqbaal mengangguk dan menidurkan dirinya di samping Gazza, mereka akan tidur untuk menyambut keberhasilan rencana mereka esok pagi.

***


Marco tersentak kaget saat memutar video yang di kirim oleh nomor yang tak ia kenal, video tersebut menampilkan Iqbaal yang terikat dan seseorang yang berbicara di belakang camera dengan mengancam.

Marco bergegas mencari Luciano ia akan memberitahu bahwa anak dari tuannya sedang di sandera.

Ia menemukan Luciano sedang duduk di gazebo sepertinya tuannya itu sedang bersantai.

"Maaf Mr"

Luciano menganggukkan kepalanya "ada apa? sepertinya kamu terlihat panik"

"Saya ingin menunjukkan sebuah video tentang tuan Iqbaal" ucap Marco ia menyerahkan handphonenya kepada Luciano

Mafia [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang