Part 4

402 21 1
                                    

Flashback on

Beberapa bulan yang lalu...

Amel sedang membereskan Menyusun meja dan kursi yang berantakan, restoran tempat ia bekerja akan tutup.

Ia tak menyadari saat Ben masuk dan sudah duduk di kursi di belakangnya, Ben tersenyum melihat sang kekasih yang bekerja begitu serius. Sehingga tak menyadari kehadiran dirinya.

"Sayang"

Amel menoleh ke belakang dan sedikit terkejut melihat Ben yang sedang duduk.

"Ngapain kamu ke sini Resto udah tutup loh, ga liat itu udah close" ucap Amel seraya menunjukkan pintu restoran

Ben mendesah "huh, aku mau jemput kamu bukan mau makan"

"Aku kira kamu laper" ucap Amel polos

"Boleh kalo mau kasih makan"

Amel melangkah menuju dapur restoran dan membawakan hamburger untuk Ben dan segelas minuman soda.

"Loh beneran di kasih"ucap Ben terkekeh

Amel hanya tersenyum melihat Ben yang sedang menikmati hamburger.

"Eum enak, kenapa kamu ga buka toko kue aja?" Tanya Ben

Amel memutar bola matanya malas "aku ga punya uang"

"Sebenarnya itu impian aku sih pengen buka toko sendiri paling ga ya toko kue, tapi aku harus nabung dulu buat keperluan lain" lanjutnya

Ben membersihkan bibirnya dengan tissue "masalah uang sekolah adik kamu biar aku yang biayain"

"Jangan lagi ya, kamu udah bantu aku Ben" ucap Amel menundukkan kepalanya

Ia sudah terlalu banyak di bantu oleh Ben mulai dari bayar apartemen sampai biaya kuliah sang adik.

Ben memegang tangan Amel "selagi aku bisa aku bakalan tetap bantuin kamu sayang"

"Kita bisa kok buka restoran atau toko kue" lanjutnya

Amel mendelik "kamu mau buka resto? Goreng telor aja gosong"

"Kamu yang masak, aku bagian kasir aja deh" ucap Ben terkekeh

Amel ikut terkekeh ia selalu merasa bahagia saat bersama Ben. Ia bersyukur memiliki Ben.

Ben menatap Amel serius " tapi aku serius mau buka restoran, aku bosan sama kerjaan aku".

"Aku cuma pengen sama kamu selamanya"

Amel memeluk Ben dengan erat Ben membalas pelukan Amel, ia juga ingin hidup tenang bersama Amel. Ia tak mau di hantui oleh perkerjaannya maka dari itu ia bertekad untuk berhenti dari pekerjaannya.

Flashback off

***

(Namakamu) terkejut saat melihat mayat Ajil yang tergeletak di depan mobil.

"Ajil"  ucap (Namakamu) bergerak ia menutup mulutnya ia benar-benar ketakutan

"Ayo masuk" ucap Gazza Ia menatap Iqbaal dan (Namakamu) kesal

"Mau kemana?" Bentak (Namakamu) pada Gazza

Terpaksa Gazza keluar dari mobilnya "lari dari mereka"

"Mereka siapa?"

Lagi-lagi (Namakamu) membuat Gazza kesal.

"Antek-antek Luciano"

Iqbaal sedikit terkejut namun ia menyembunyikan keterkejutannya.

Mafia [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang