20• The Unexpected Throne

1.2K 335 83
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading

Kematian raja terjadi lagi kurang dari satu tahun masa jabatan. Kerajaan langsung gempar akibat kabar itu. Orang-orang kerajaan langsung berkumpul di depan lapangan singgasana raja. Mereka mendengar kabar dari salah satu pengawal yang membawa Yoshi. Terkejut sekali ketika mengetahui bahwa lelaki itu mati bunuh diri.

Kenyataan soal Wang Yo mereka yang tak menginginkan tahta membuat mereka bingung. Lantas jika bukan Wang Yo pembunuh para saudara dan sahabatnya, siapa pelaku sebenarnya?

Raja yang tidak disukai satu istana telah meregang nyawa. Banyak dari mereka yang menyesal karena telah berburuk sangka terhadap lelaki itu. Padahal Yoshi sama sekali tak terlibat dalam hal itu, bahkan dirinya tak pernah menginginkan tahta sama sekali.

Penyesalan tak hanya datang dari orang-orang kerajaan yang sempat tak hormat pada raja mereka. Nyatanya enam orang yang baru mendengar kabar itu langsung berbondong menuju lapangan luas dengan tangisan yang datang begitu saja. Mereka tak menyangka jika Yoshi melakukan hal itu. Setahu mereka, Yoshi paling anti menyerah dalam hidup.

Menaiki tangga dan menerobos masuk begitu saja kedalam sana, orang-orang yang hendak menutup tubuh Yoshi dengan tutup peti pun menoleh. Jihoon langsung mendorong semuanya untuk menyingkir dari sana, bahkan ia menendang kuat tutup peti kayu tersebut hingga menimbulkan bunyi yang memekakkan telinga.

"YOSHI! YOSHI JANGAN GILA!" teriak lelaki itu histeris sembari menggenggam tangan kaku Yoshi yang terasa dingin.

Jihoon menangis sejadi-jadinya, yang lainnya pun sama. Hana bahkan memukul dadanya kuat akibat menyesal mengatakan hal buruk kepada lelaki itu. Yoshi mereka sudah tiada, ia benar-benar membuktikan bahwa tak menginginkan tahta. Lantas Haruto yang sampai sekarang enggan membuka mulutnya akan semua yang terjadi merasa ingin ikut bunuh diri juga.

"Yoshi.. maaf.." lirih Junkyu.

"Bang, maafin kita! Maafin kita!" Jeongwoo memukul-mukul pinggiran peti itu. Dirinya tak kuasa melihat leher Yoshi yang memiliki sayatan besar bahkan hampir membelahnya. Darah sudah tak ada lagi disana, namun garisnya yang dalam tetap terlihat jelas.

"Gue berdosa sama lo.." lirih Haruto yang didengar semuanya, namun tak ada yang menyadari apa maksudnya.

Bahkan Junghwan berkata, "bukan cuma lo yang berdosa, kita semua berdosa gegara benci Bang Yoshi!"

"Yoshi.. maaf.. maaf yang sebesar-besarnya.." lirih Hana tak kuat, dirinya ingin sekali memeluk tubuh itu dan membisikan kata maaf yang lebih dari ini. Siapa tahu suaranya bisa terdengar sampai surga.

"Yang tenang.. tolong mampir ke mimpi biar gue bisa ngomong langsung sama lo meskipun gak nyata." ujar Jihoon.

Tiba-tiba kegiatan menangis mereka terhenti akibat pengawal yang bertugas menutup peti menyingkirkan mereka dari sana. Dengan tak rela keturunan kerajaan itu memberikan ruang hanya untuk menutup peti Yoshi yang terasa hampa.

[왕좌]¹ THE THRONE✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang