Saat ini keluarga nayra sedang makan malam bersama,hanya ada suara dentingan sendok dan garpu
Sementara nayra dia memakan makanannya sedikit sambil diam diam melirik mamahnya sambil tersenyum kecil
Merasa ada yang meliriknya,mamahnya pun mendongak menatap putrinya tajam,nayra yang ditatap tajam oleh mamahnya langsung menunduk ketakutan
Nayra telah menyelesaikan makanannya lalu ia melirik abangnya,lalu ia memilin jarinya,nayra pun langsung menarik pelan baju abangnya yang bernama rendra
Rendra merasakan ada yang menarik bajunya,lalu ia menatap nayra dengan tatapan tajam sambil menaikan alis nya seolah bertanya 'ada apa?'
"Eum nanti kekamar nayra yah bang"ucapnya tak bersuara
Rendra yang mendengar itupun lalu melotot kaget tak seperti biasanya adeknya seperti itu,ia ingin menolah tapi setelah dia mendapatkan tatapan yang menggemaskan lalu ia pun mengangguk
"Makasih bang rendra"ucapnya tanpa bersuara sambil tersenyum
Nayra pun segera bangkit dari kursi nya lalu menatap mamahnya
"Mah nayra pergi kekamar dulu yah mah,selamat malam semua"pamitnya lalu pergi kekamar nya sambil menunggu abangnya itu
'Duh kira kira bang rendra beneran datang ga yah ke kamar nay...tuhan semoga bang rendra beneran datang'batinnya sambil memohon
Rendra yang melihat kepergian nayra pun,lalu dia juga ikutan pergi pamit kekamarnya,ralat kekamar nayra!
Tok tok tok
Nayra yang mendengar suara ketukan itu pun dengan langkah lebar ia membuka pintunya,setelah melihat bang rendra didepan pintu kamarnya,ia pun menarik tangan bang rendra untuk masuk kekamarnya lalu mengunci pintunya agar tak siapapun melihat mereka berdua
"Akhirnya abang datang juga,nay tadi hampir nangis kalau abang beneran ga datang"ujarnya lalu memeluk abangnya erat,seolah olah tak ingin kehilangan abangnya itu
Rendra yang mendengar isakan itu pun tertegun,segitu berharganya kah kehadirannya kemari?tanya nya
"Udah dek,jangan nangis ada abang disini udah yah?"sambil mengelus rambut nayra lembut,sesekali dia mencium puncak kepala nayra
"Sekarang kamu cerita sama abang yah,kenapa nyuruh abang kemari hm?"tanya rendra seraya membawa nayra kepangkuannya
Nayra yang sudah berhenti nangisnya pun,lalu ia mendongak menatap abangnya
"Abang masih sayang kan sama nay?"tanyanya dengan tatapan kosong
"Kalau ga sayang,ga mungkin abang disini nay"balas rendra
"Te-terus abang pas di sekolah kenapa injak tangannya nay,padahal abang tau kalau tangan nay itu lagi luka,dan dengan gampangnya abang nginjak tangan nay"ucapnya parau,mentangkan rendra ia hanya diam membisu
"Abang tau?bahkan disaat kalian menyakiti nay,nay masih sayang sama kalian,disaat kalian menuduh nay yang ga seharusnya nay lakuin kalian tetap ga percaya sama nay,dan kalian lebih milih percaya sama shilla"nayra pun langsung mengeluarkan unek uneknya itu didepan abangnya
"Padahal dulu abang orangnya ga pernah suka main tangan sama nayra,karna nayra adalah adik kesayangan abang,tapi semuanya berubah semenjak datangnya shilla dikehidupan kita"ucapnya sambil tertawa miris
"Padahal kita dari dulu udah sama sama bang,bahkan disaat abang ga ngelakuin hal yang ga seharusnya abang lakuin nay tetap percaya sama abang,dan ga pernah ikut ikutan buat nuduh abang,tapi malah ini yang nay dapatkan"nayra tersenyum miris sambil menunjukan tangan kirinya yang masih membiru
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nayra (OnGoing)
Teen Fiction"Bukan hiks hiks aku yang ngambil mah"ucap nayra sambil menahan sakitnya "Halah pencuri mana ada yang mau ngaku" "Bener tuh pukul aja lagi mah,dasar gatau diri!" "B-bukan aku hiks hiks aku ga berani ngambil uang mamah,hiks hiks sakit mah"ucapnya sa...