"Sam Uine, Fallen Angel dari Frozen Ocean. Pelanggaran satu, meninggalkan asrama setelah pukul sembilan dan membuat jam asrama berteriak sepanjang malam; dua, membekukan jam ajaib dan meninggalkan asrama setelah pukul sembilan; tiga, memperlambat jarum jam dengan sihir es dan meninggalkan asrama-kau punya dendam apa, sih, dengan jam asrama fantasi?"
"Remaja seharusnya tidak diwajibkan tidur pukul sembilan, Pak."
James menurunkan kaki ke puncak kepala Sam, meretakkan cincin es yang tadi melayang di atasnya.
"Buat petisi kalau kau mau mengubah peraturan!"
***
Pepohonan rimbun sepanjang jalan menaungi para siswa yang berjalan menuju portal Maple Island. Mereka berkerumun sambil bersenda gurau menunggu Kepala Sekolah membuka portal menuju Invisible Gates untuk memulai study tour. Dua gadis duduk di bawah pohon berdaun biru, Shalima Sero dan Merlin Seraphina. Keberadaan mereka terlihat ganjil di tengah kelompok lain yang beranggota tiga sampai lima orang, plus satu guru pendamping.
"Uh, halo!"
"Halo kepalamu! Kalau kau terlambat lima menit lagi, bisa-bisa kelompok kita ditinggal tahu!" sewot Merlin. Di tangannya buku catatan yang digunakan untuk latihan menggambar runes. Shalima menepuk pundak juniornya menenangkan, sementara yang berambut biru memalingkan wajah karena kesal.
"Sam, itu apa di jidatmu?" Shalima mendekati Sam yang berdiri kaku dengan secarik kertas tertempel di dahi; tertulis bermacam rune rumit yang belum diajarkan kepada siswa kelas tiga.
"Kertas hukuman. Sedari tadi aku mencari Pak James Dakota. Katanya kertas hukuman akan dicabut sebelum study tour dimulai, tapi beliau tidak ada di ruangannya. Jadi, ya ...." Sam tidak meneruskan kalimatnya.
Shalima pernah mendengar tentang kertas hukuman ketika pelatihannya sebagai prefek. Kertas hukuman diberikan kepada siswa yang melanggar peraturan asrama secara rutin dan tidak bisa dicabut sebelum perintah tertulis dilaksanakan. Ia memicingkan mata, sepertinya ada beberapa tulisan yang bisa dibacanya dari kumpulan rune tersebut.
"Lantai, bersihkan, laboratorium, koloseum-"
"Bersihkan lantai koloseum dan laboratorium dengan kain pel." Sebuah suara rendah memotong. James Dakota muncul secara tiba-tiba dari belakang Sam. Ia menggumamkan selarik mantra sambil menarik kertas hukuman tersebut. Seketika rune memudar dan James memasukkannya ke saku jas. Guru virologi tersebut kemudian memandangi muridnya satu per satu.
"Shalima Shero, Merlin Seraphina, dan Sam Uine. Karena beberapa urusan, aku menggantikan Valina Grewynn sebagai pendamping kelompok kalian." Sebaris kalimat, tegas dan tanpa basa-basi. Shalima dan Merlin mengangguk menerima pernyataan sang pengelola asrama.
"Bukannya seorang guru seharusnya memberi alasan yang jelas kepada muridnya?" Namun, tidak dengan Sam. Bukan berarti ia suka mencari masalah, hanya saja sejak kecil, apa pun yang ada di pikiran selalu dikatakannya.
James mengambil kembali kertas yang tadi dilepasnya dari dahi Sam. "Mau kutempelkan lagi di jidatmu?"
"Tidak, Pak. Terima kasih."
Kemudian suara gagak berkoak lantang, tanda study tour akan dimulai. Kepala Sekolah membuka portal Maple Island dan mereka pun masuk mengikuti guru masing-masing.
***
Seusai tiba di sisi lain Invisible Gates, mereka dibawa menuju loket 22 yang berbentuk akar pohon raksasa. Mereka memasuki celah untuk tiba di dalam rootlift yang menampung seluruh rombongan menuju stasiun Caterpilartrans-kereta berbentuk ulat bawah tanah. Berdiri di belakang kelompok tujuh, penglihatan mereka terhalang oleh anggota yang tinggi besar. Sam, James, dan Shalima keluar setelah lift terbuka dan mengamati interior ruangan berbau getah pohon. Shalima menengok ke kanan dan kiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/272311115-288-k218351.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Expedition for Equalizer (MAPLE ACADEMY YEAR 2)
Fantasy[UPDATE SELASA & JUMAT] Sam Uine bersama kelompoknya; James, Merlin, dan Shalima, menjalani rangkaian study tour ke Pulau Malice yang penuh muslihat. Setelah mendatangi kastil Lord of Darkness, ia mengetahui bahwa tujuan mereka adalah mencari artefa...